Dewan Tuntut Hak Angket Insiden Makam Mbah Priok

Reporter

Editor

Jumat, 16 April 2010 18:12 WIB

Fauzi Bowo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penjelasan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, terkait insiden makam Mbah Priok, direspons dengan hujan pertanyaan. Dewan menilai penjelasan Gubernur belum memuaskan dan menuntut adanya penggunaan hak angket. “Tidak cukup campai di sini,” ujar William Yani, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jumat (16/4).

Menurut William, penggunaan hak interpelasi tidaklah dapat memenuhi rasa keingintahuan Dewan, sebab hak interpelasi hanya berfungsi untuk meminta penjelasan eksekutif tanpa menerangkan kronologis peristiwa secara detail. “Saya meminta kepada seluruh anggota Dewan menindaklanjuti dalam bentuk hak angket,” katanya.

Tuntutan serupa disampaikan Taufiqqurahman. Anggota Fraksi Partai Demokrat tersebut menilai bentrokan yang menewaskan tiga korban jiwa tersebut dipicu oleh sikap petugas yang membangkang instruksi penarikan mundur. “Masalah ini memiliki dampak yang sangat luas. Dewan perlu menyelidiki kasus tersebut melalui hak angket,” ujarnya.

Insiden makam Mbah Priok terjadi pada Rabu (16/4) ketika ribuan petugas Satpol PP dan Kepolisian meringsek masuk ke area makam guna menertibkan lahan. Langkah tersebut memicu konflik yang mengakibatkan tewasnya tiga jiwa, melukai ratusan orang, dan menghanguskan puluhan kendaraan operasional petugas.

Kecaman datang dari anggota Fraksi Partai Gerindra, Andika. Menurut dia, eksekusi lahan tersebut tidak memiliki dasar hukum lantaran tidak didukung oleh putusan pengadilan. “Surat eksekusi didasari oleh surat Gubernur yang ditandatangani oleh Wakil Gubernur. Itu pun dibuat tanpa stempel,” ujar Andika, yang juga ikut menjadi korban dalam bentrokan tersebut.

Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Matnoor Tindoan, menyorot kabar tentang adanya anggaran sebesar Rp 11 miliar yang diserahkan PT Pelindo guna keperluan penertiban. Begitu pun dengan temuan sejumlah botol minuman keras yang diperoleh warga dalam mobil operasional Satpol PP. “Bagaimana mungkin eksekusi dilakukan oleh orang yang sedang mabuk,” katanya.

Hujan pertanyaan tersebut membuat Gubernur Fauzi kewalahan. Guna menjawab pertanyaan tersebut, ia meminta pimpinan sidang untuk menskors rapat paripurna agar dapat mengumpulkan data yang diperlukan. Namun sayang, Fauzi yang ditemui wartawan enggan mengomentari desakan penggunaan angket.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

14 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

16 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

23 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

25 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

34 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

36 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

38 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

38 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

38 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

38 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya