TEMPO Interaktif, Jakarta -Kesimpulan sementara Kepolisian Sektor Cengkareng, tembok runtuhdi Gang Ipli yang menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya disebabkan angin. Selain itu, tembok itu sudah berumur 20 tahun. "Karena angin, rekonstruksi bangunan sudah 20 tahun," kata Kanitreskrim Polsek Cengkareng Iptu Saiful Anwar pada Tempo hari ini.

Iptu Saiful melanjutkan,klemarin Iwan Setiawan (35) warga Cengkareng dan Salfa Fadilah (6 bula) yang sedang digendong ibunya, melewati tembok di Gang Ipli tersebut. Tiba-tiba saja, tembok runtuh dan menimpa keduanya.

Iwan meninggal seketika di tempat kejadian, dengan kepala remuk. Sedangkan Salfa luka berat dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Cengkareng. Saat ini kondisinya dikabarkan kritis.

Menurut Iptu Saiful lagi, insiden naas tersebut terjadi pada pukul 13.30 siang. Dan karena lokasinya dekat dengan Polsek Cengkareng, satuannya segera menuju lokasi dan mengangkut jenasah Iwan ke RSCM Cipto Mangun Kusumo.

Sementara itu, hingga saat ini, polisi baru mengumpulkan informasi seputar pemilik tanah dan bangunan tersebut. "Pemiliknya tinggal di luar negeri, namanya Ruslan," kata Iptu Saiful pada Tempo. Rencananya, besok pukul 10.00 siang, Zakaria akan diperiksa. Dan pemeriksaan asal usul tanah yang seharusnya dilakukan pada Ruslan, diwakilkan rekannya Sihalohoh.

Kabar lain seputar korban, pihak Ruslan akan memberi santunan sejumlah uang pada keluarga korban. "Mereka punya itikad baik untuk membantu. Bantuan ini akan difasilitasi oleh Kapolsek Cengkareng, Kompol Ruslan.

FEBRIANA FIRDAUS