TEMPO Interaktif, Depok - Ineu Yuliati, 40 tahun, PNS yang ditemukan tewas bersama Supayat, 48 tahun, di Hotel Parung Transit Selasa adalah seorang guru Sekolah Dasar. "Dia guru di SDN Pasir Putih 3, Sawangan, Depok," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Depok M. Nurdin melalui pesan pendek yang dikirim ke Tempo, Rabu (19/5).
Ineu dan Supayat, pegawai di Dinas Perhubungan Kota Depok, Selasa kemarin sekitar 16.30 ditemukan tewas di hotel Parung Transit. Pasangan yang bukan suami istri itu saat ditemukan sedang berpelukan dengan mulut berbusa.
Menurut istri salah seorang guru SDN Pasir Putih, Pia, yang rumahnya tak jauh dari sekolah itu, Ineu merupakan sosok perempuan yang baik, lucu, dan ramah. Selain itu, kata Pia, Ineu dikenal memiliki paras cantik. “Cantik banget jadi saya sering manggil Luna Maya,” katanya.
Rumah Ineu yang ada di Perum Sawangan Permai Blok A4/12 letaknya hanya sekitar 1,5 kilometer dari tempatnya mengajar. Di SD ini, Ineu mengajar kelas dua.
Dari informasi yang dikumpulkan Tempo, Ineu bersuamikan Teddy Hasanuddin, yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Dinas Satpol PP Depok. Sebelumnya, Teddy menjabat Camat Sawangan. Tak heran jika berangkat kerja seorang sopir selalu siap siaga mengantarnya.
Selasa kemarin, Ineu meninggalkan sekolah sekitar pukul 12.00. Saat itu ia pamit hendak menonton suaminya, Teddy bermain bilyar. “Sekitar jam 11.00, dia ditelepon dua kali oleh suaminya disuruh nonton,” kata Pia. Bahkan, sebelum pergi ia sempat mengajak teman-teman guru untuk ikut dengannya.
Pia sendiri mengaku terpukul mendengar kematian Ineu itu. Padahal, terakhir bertemu, Ineu dalam kondisi sehat. Meski demikian, menurut rekan-rekan kerjanya di SDN Pasir Putih 03, dua hari terakhir, Ineu telah menunjukkan perilaku aneh. Di antaranya, Ineu banyak meminta maaf kepada rekan-rekannya. Selain itu, ketika sedang mengumpulkan berkas-berkas, Ineu sempat berujar, jika besok berkas tersebut tidak akan dia butuhkan lagi.
Pia sudah mengenal Ineu sejak lama. “Saya kan kader PKK, jadi sudah lama kenalnya,” katnya. Sebagai istri bekas Camat, Ineu pun tidak pernah membatasi hubungannya dengan orang sekitarnya. Tidak ada kesan jaim ataupun jaga jarak.
Dengan segala kenangan manis mengenai Ineu, sulit bagi Pia untuk membayangkan perempuan asal pandeglang tersebut meninggal secara tragis. Terlebih lagi, semalam ia mendengar Ineu meninggal karena kecelakaan dan bukannya meninggal di hotel. “Saya berprasangka baik, mudah-mudahan yang dikatakan banyak orang itu nggak benar,” katanya.
TIA HAPSARI
Ineu dan Supayat, pegawai di Dinas Perhubungan Kota Depok, Selasa kemarin sekitar 16.30 ditemukan tewas di hotel Parung Transit. Pasangan yang bukan suami istri itu saat ditemukan sedang berpelukan dengan mulut berbusa.
Menurut istri salah seorang guru SDN Pasir Putih, Pia, yang rumahnya tak jauh dari sekolah itu, Ineu merupakan sosok perempuan yang baik, lucu, dan ramah. Selain itu, kata Pia, Ineu dikenal memiliki paras cantik. “Cantik banget jadi saya sering manggil Luna Maya,” katanya.
Rumah Ineu yang ada di Perum Sawangan Permai Blok A4/12 letaknya hanya sekitar 1,5 kilometer dari tempatnya mengajar. Di SD ini, Ineu mengajar kelas dua.
Dari informasi yang dikumpulkan Tempo, Ineu bersuamikan Teddy Hasanuddin, yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Dinas Satpol PP Depok. Sebelumnya, Teddy menjabat Camat Sawangan. Tak heran jika berangkat kerja seorang sopir selalu siap siaga mengantarnya.
Selasa kemarin, Ineu meninggalkan sekolah sekitar pukul 12.00. Saat itu ia pamit hendak menonton suaminya, Teddy bermain bilyar. “Sekitar jam 11.00, dia ditelepon dua kali oleh suaminya disuruh nonton,” kata Pia. Bahkan, sebelum pergi ia sempat mengajak teman-teman guru untuk ikut dengannya.
Pia sendiri mengaku terpukul mendengar kematian Ineu itu. Padahal, terakhir bertemu, Ineu dalam kondisi sehat. Meski demikian, menurut rekan-rekan kerjanya di SDN Pasir Putih 03, dua hari terakhir, Ineu telah menunjukkan perilaku aneh. Di antaranya, Ineu banyak meminta maaf kepada rekan-rekannya. Selain itu, ketika sedang mengumpulkan berkas-berkas, Ineu sempat berujar, jika besok berkas tersebut tidak akan dia butuhkan lagi.
Pia sudah mengenal Ineu sejak lama. “Saya kan kader PKK, jadi sudah lama kenalnya,” katnya. Sebagai istri bekas Camat, Ineu pun tidak pernah membatasi hubungannya dengan orang sekitarnya. Tidak ada kesan jaim ataupun jaga jarak.
Dengan segala kenangan manis mengenai Ineu, sulit bagi Pia untuk membayangkan perempuan asal pandeglang tersebut meninggal secara tragis. Terlebih lagi, semalam ia mendengar Ineu meninggal karena kecelakaan dan bukannya meninggal di hotel. “Saya berprasangka baik, mudah-mudahan yang dikatakan banyak orang itu nggak benar,” katanya.
TIA HAPSARI
