Siswa SMA 70 Akui Tradisi Senioritas Sebagai Pemicu Kekerasan

Reporter

Editor

Jumat, 4 Juni 2010 13:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dita Kristiani, 16 tahun, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 70 Bulungan, Jakarta, mengaku pernah ditegur oleh salah satu kakak kelasnya lantaran mengenakan seragam yang terlampau ketat. Karena tak ingin mencari gara-gara, Dita lalu menuruti perintah dan mengganti seragam lamanya dengan yang lebih longgar.

"Saya pernah dimarahin karena pake baju kecil. Ya, sudah besoknya saya ganti. Menurut saya wajar, kok, ditegur, kalau gak mau jangan macam-macam," kata dia kepada Tempo di koridor sekolahnya hari ini.

Dita beranggapan, teguran yang disampaikan langsung oleh senior kepada adik kelas, sangat disesali bila harus berakhir dengan kekerasan. Seharusnya, hal itu tidak disikapi dengan emosional.

"Dua-duanya juga salah, adik kelasnya ngocol, seniornya emosian," tuturnya.

Berbeda yang dialami teman sekelas Dita, Destya Frianda, 16 tahun, dan Sheilla Lefana, 17 tahun. Mereka juga pernah dimarahi karena rok yang dikenakan dianggap terlalu tinggi. Ketika itu, keduanya tengah berada di koridor sekolah saat jam istirahat dan, "Langsung ditegur didepan teman-teman," kata mereka yang duduk dikelas 11, kompak.

Advertising
Advertising

Aksi senioritas juga dialami Syafira Anjani. Ketika dia duduk di kelas 9 pada 2009, dia pernah dijemur dan disuruh jongkok oleh kakak kelasnya selama 2 jam. Hukuman itu, menurut dia, menyangkut perilakunya yang dinilai urakan. "Pernah disuruh jongkok 2 jam di lapangan, katanya aku centil," kata dia bercerita kepada Tempo.

Para siswa menilai, aksi senioritas di sekolahnya masih ada hingga sekarang. Namun, sejak kasus Vhia muncul di media, seluruh guru, giat melakukan pengawasan dan bimbingan kepada siswa kelas 2 dan 3. Kata mereka, aksi kekerasan sulit dihindari selama sekat senioritas masih bersemayam di sekolahnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah Pernon Akbar tetap fokus menjalankan program pembinaan secara komprehensif. Tujuan dilakukannya hal itu, agar kejadian kekerasan seperti terdahulu, tak terjadi di sekolah ini.

"Kami harus menjaga keharmonisan. Karenanya, kami melibatkan orang tua murid, guru, OSIS, secara komprehensif," kata dia.

Dua hari silam, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polda Metro Jaya Komisaris Murnila meminta agar SMA Negeri 70 menghapuskan sistem senioritas di sekolah itu. Tujuannya supaya tidak terjadi lagi kekerasan di antara siswa. Tiga siswi sekolah itu menjadi tersangka karena diduga menganiaya seorang adik kelas mereka.

ASWIDITIYO NEDWIKA

Berita terkait

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

13 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

7 Februari 2024

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

6 Februari 2024

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.

Baca Selengkapnya

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

26 Maret 2023

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.

Baca Selengkapnya

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

24 Maret 2023

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

7 Maret 2023

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

7 Maret 2023

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

20 Februari 2023

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

10 Februari 2023

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine

Baca Selengkapnya