TEMPO Interaktif, Jakarta - Kondisi bayi kembar siam yang menempel di dada dan perut (torakoabdominopagus), Nabilla dan Nayla, yang dipisahkan tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pekan lalu kondisinya kini semakin membaik.
"Terutama Nayla yang operasinya lebih lama," tutur Imam Khudrori, sang ayah bayi kembar dempet asal Bogor tersebut pagi tadi kepada Tempo.
Operasi Nayla, seperti diberitakan sebelumnya memakan waktu 9 jam 15 menit, sementara Nabilla berlangsung selama 7 jam. Kini, Nayla masih dirawat intensif di ICU perawatan anak RSCM.
Dia, sering menangis, namun minum susunya sudah bagus. "Sehari bisa 60 cc," kata Imam. Yang mengganjal dalam hati Imam, putrinya yang menjalani operasi lebih cepat, Nabilla, kondisinya malah tidak begitu baik.
Padahal, dokter justru memprediksi Nabilla yang akan pulih dengan cepat. Selasa besok (15/4), Nabilla akan menjalani operasi lagi. "Ada cairan di dadanya," kata Imam.
Memang, dalam rekam medis sebelum operasi yang dirilis tim dokter, didapati adanya gangguan di jantung Nayla dan Nabilla. Terdapat lubang kecil diantara kedua bilik jantung Nayla dan sebagian jantungnya menyeberang ke rongga dada Nabilla.
"Terdapat penempelan selaput jantung," kata Mulyadi.
Imam berharap kedua buah hatinya lekas sembuh dan dia dan istri bisa kembali pulang. Penantiannya selama enam bulan sejak sejak Nabilla dan Nayla dirawat di RSCM pada 27 Januari 2010 bisa jadi belum usai. Bagi dia, satu hari di rumah sakit sama saja satu bulan di rumahnya. "Terasa sangat lama," katanya.
HERU TRIYONO