TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketinggian air di Pintu Air Manggarai terus turun dalam dua hari ini. Seorang penjaga pintu air, Riwud Padmadi, mengatakan ketinggian air pada Selasa (5/2) pukul 13.00 WIB sudah 760 sentimeter, turun dari 860 sentimeter pada Senin (4/1) pukul 9.00 WIB. Riwud juga mengatakan bahwa ketinggian air sungai Ciliwung di Depok sudah turun menjadi 140 sentimeter, turun 20 sentimeter dibandingkan sehari sebelumnya. Ia mengatakan kondisi ini tidak bisa dibilang normal pada saat musim penghujan. “Saya tidak berani bilang ini normal, karena siapa tahu sejam kemudian hujan lebat dan tiba-tiba air naik,” kata Riwud. Riwud juga menjelaskan keputusan membuka atau menutup Pintu Air Manggarai memiliki batas-batas kewenangan tertentu. “Jika tingginya 1-25 sentimeter itu masih wewenang petugas disini, jika 25-100 sentimeter, itu wewenang dinas pekerjaan umum DKI Jakarta, tapi jika air sudah melebihi 100 sentimeter, itu sudah wewenang Gubernur,” tambahnya. Dia mencontohkan keadaan yang terjadi tanggal 1 Februari lalu. Waktu itu pukul 15.20 WIB, ketinggian air di Pintu Air Manggarai mencapai 1050 sentimeter, sedangkan di Depok 310 sentimeter. “Kemudian Gubernur menginstruksikan untuk membuka pintu air ke arah Ciliwung sebesar 150 sentimeter, sehingga Menteng pun tergenang air,” ujar Riwud. Selain itu, Riwud juga mengingatkan bahwa tidak ada pintu air di Depok dan Bogor. Yang ada adalah Pintu Air Manggarai, yang merupakan pintu air bersama untuk kali Ciliwiung dari arah Bogor ke Jakarta. “Yang di Depok itu hanya untuk mengukur ketinggian air saja. Dari ukuran itulah kita pantau disini untuk membuka atau menutup pintu air. Kalau perlu, jika ada kenaikan drastis ketinggian air di Depok, setiap lima menit mereka laporkan ke sini,” jelas dia. (Yura Syahrul-Tempo News Room)
Berita terkait
Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India
36 menit lalu
Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India
Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.