Darmaningtyas : Transportasi di Jakarta Mengundang Maut
Rabu, 23 Juni 2010 14:01 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sistem transportasi di Jakarta dianggap masih berbahaya. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya korban akibat sistem transportasi yang tidak berjalan dengan baik. "Transportasi di Jakarta bisa mengakibatkan maut untuk penggunanya," kata Darmaningtyas, pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), di Dewan Pers, hari ini.
Darmaningtyas berbicara dalam peluncuran bukunya yang berjudul "Transportasi di Jakarta: Menjemput Maut". Buku setebal 344 halaman ini merupakan kumpulan data dan fakta yang sejak 1990-an hingga 2009 dikumpulkan olehnya.
"Saya tidak keberatan saat ada yang bilang ini buku kliping. Tapi yang penting apakah buku ini bisa memberikan pencerahan bagi pembacanya," kata lelaki yang menggunakan kemeja hitam bergaris kuning itu.
Dia juga mengkritik pemerintah pusat maupun daerah yang tidak konsisten dalam mengurus sistem transportasi. "Untuk transportasi umum makin buruk, sedangkan berkembang pesat kendaraan pribadi," katanya.
Dia juga menganggap sistem Electronic Road Pricing yang akan diterapkan setelah aturannya telah dibuat oleh Kementerian Perhubungan percuma untuk diterapkan jika jalan layang tetap dibangun.
Baginya, penambahan lajur jalan seperti membuat jalan layang atau terowongan tidak diperlukan. Sebab, dengan meluasnya jalan, makin banyak pula pertumbuhan kendaraan pribadi. "Yang diperlukan fasilitas penjalan kaki serta transportasi yang aman," katanya.
Acara peluncuran buku Darmaningtyas juga dihadiri Direktur Blora Institute Taufik Razen, perwakilan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Hasbi Hasibuan, Sekretaris Perusahaan PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek Makmur Syaheran, dan juga dihadiri oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.
SUTJI DECILYA