TEMPO Interaktif, Bogor -Setelah serangkaian pembongkaran yang dilakukan sepanjang tahun ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)Kabupaten Bogor menargetkan 52 vila lagi yang akan digusur pada awal tahun depan. Vila atau rumah peristirahatan yang akan dibongkar itu tersebar di tiga desa di Kecamatan Megamendung, yakni di Sukaresmi, Sukagalih, dan Sukamaju.
Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor Dace Supriadi mengatakan rencana pembongkaran itu sudah sesuai dengan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2006 tentang Ketertiban Umum. "Bangunan-bangunan itu berdiri di atas tanah negara, tanpa izin, atau berada pada ruang terbuka hijau," ia menjelaskan kemarin.
Meski begitu, katanya, pemerintah daerah tetap akan mendahulukan mediasi serta melakukan cara-cara persuasif terlebih dulu dengan pemilik vila. Apabila bangunan itu difungsikan sebagai fasilitas umum atau sosial, kemungkinan tak akan digusur. "Namun jika murni untuk kepentingan pribadi atau komersial, kami akan membongkarnya," kata Dace.
Menurut dia, pembongkaran atas 52 vila itu mestinya dilakukan tahun ini.
Tapi karena anggaran yang terbatas, pelaksanaannya baru bisa dimulai awal tahun depan. "Untuk membongkar bangunan permanen, kami perlu alat berat, jadi anggarannya tidak sedikit.''
Ia melanjutkan, secara keseluruhan, jumlah vila bermasalah di Kecamatan Megamendung mencapai lebih dari seratus unit. Kebanyakan bangunan itu dianggap merusak sistem drainase atau dibangun tanpa izin di kawasan konservasi. "Sudah banyak keluhan dari masyarakat tentang kondisi drainase yang rusak," ujar Dace.
DIKI SUDRAJAT
