Saksi: Pendeta Luspida Dipukuli Dua Kali  

Reporter

Editor

Senin, 3 Januari 2011 14:41 WIB

Pendeta Luspida Simanjutak terluka akibat diserang beberapa orang tak dikenal di Bekasi (13/9). REUTERS Crack Palinggi
TEMPO Interaktif, Bekasi - Pendeta Huria Kristen Batak Protestan Pondok Timur Indah, Luspida Simanjuntak, sempat dipukuli pakai bambu dalam bentrok jemaatnya dengan massa dari Front Pembela Islam 12 September lalu. Pemukulan setidaknya terjadi dua kali.


Pertama dilakukan tiga pelaku yang hendak menyingkir dari kejaran jemaat. Para pelaku tersebut masih sempat melayangkan bambu sebanyak dua kali ke arah Luspida sebelum pergi dengan berboncengan satu sepeda motor. Pemukulan kedua terjadi ketika Luspida mengapit jemaatnya yang mengalami luka tusuk di atas sepeda motor seorang polisi.


Saat itu, Asia Lumbantoruan Sihombing, jemaat yang terluka itu, hendak dibawa ke rumah sakit. Sepeda motor menerobos kerumunan massa berpakaian gamis dan sebagian menggunakan surban itu. "Salah seorang dari massa sempat memukuli Luspida memakai bambu atau balok, saya sempat dengar suaranya kesakitan," kata Brigadir Satu Galih Dwi Setyawan, anggota Polres Bekasi, yang membonceng Luspida dan Asia.


Advertising
Advertising

Galih bersaksi dalam persidangan kasus penganiayaan tersebut yang digelar di Pengadilan Negeri Bekasi, Senin (3/1). Bersamanya hadir enam tujuh saksi lain yang dihadirkan pihak jaksa penuntut umum. Diantara mereka adalah Edi Suryo Purnomo, warga Kampung Ciketing Asem Mustika Jaya, yang melihat peristiwa pemukulan pertama.


Menurut Edi, bambu yang digunakan memukuli Luspida sepanjang sekitar 1,5 meter dan dibuang persis di depan toko miliknya. Dalam kesaksiannya, Edi mengaku langsung memungut bambu itu dan melemparnya ke dalam pagar rumahnya.


Anggota tim Jaksa Penuntut Umum, Priorenta, mengungkapkan kalau pihaknya sebenarnya mengundang 14 orang untuk menjadi saksi memberatkan yang berasal dari korban dan warga di sekitar lokasi kejadian. “Tetapi hanya tujuh orang yang menerima undangan, tujuh lainnya berhalangan karena pulang kampung," katanya.


Diantara saksi yang tidak datang itu termasuk kedua korban, Luspida dan Asia. Sidang sendiri diramaikan dengan kehadiran sekitar 200 massa dari Kongres Umat Islam Bekasi.


Ada 13 terdakwa yang disidangkan, diantaranya Murhali Barda, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya. Tim pembela terdakwa Salih Mangara Sitompul, mengatakan saksi memberatkan yang diajukan jaksa penuntut umum ke pengadilan justru memberikan keterangan meringankan kepada kliennya. "Ini bukti bahwa dakwaan yang dialamatkan kepada klien kami salah," katanya.


Murhali dkk dijerat pasal berlapis, yaitu Pasal 170 tentang penganiayaan, pasal 160 tentang penghasutan, dan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.


HAMLUDDIN

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

1 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

34 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

50 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya