Ketinggian Air Ciliwung di Atas Delapan Meter, Jakarta Masih Berpotensi Banjir
Reporter
Editor
Rabu, 23 Juli 2003 11:00 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketinggian air sungai Ciliwung yang tercatat di pintu air Manggarai, pada hari Selasa (12/2) siang masih tergolong tinggi, mencapai 820 cm dalam keadaan pintu dibuka total. Angka ketinggian air ini masih terus berubah menyusul hujan yang masih mengguyur Jakarta, sejak malam hingga pagi hari ini, sehingga masih berpotensi mengakibatkan banjir di Jakarta. Ketinggian air yang masih berubah-ubah ini, menurut petugas pintu air Manggarai, Mimpri, disebabkan hujan yang masih terus menerus mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya. “Juga tergantung genangan-genangan air yang masih ada di wilayah yang lebih tinggi dari pintu air Manggarai,” kata Mimpri kepada Tempo News Room. Hingga Selasa (12/2) pukul 01.00 WIB, ketinggian air sudah mencapai 800 cm. Namun karena hujan yang mengguyur Jakarta sejak pkl. 03.00 WIB dini hari hingga pagi ini, ketinggian air meningkat sampai 820 cm pada sekitar pkl 11.00 siang ini. Kepala pintu air Manggarai, Riwut Padmadi, mengatakan air tertinggi mencapai 1050 cm pada 1 Februari. Pada saat normal di musim kemarau ketinggian dapat mencapai 800 cm. Tetapi dalam keadaan pintu air ditutup. Dalam musim penghujan seperti sekarang, Riwut tidak bisa memastikan berapa ketinggian normal air kali Ciliwung karena ketinggian air masih berubah-ubah seiring turunnya hujan. Pintu air Manggarai yang dijaga empat orang petugas untuk memantai ketingguia air sungai setiap jam. Di pintu air tersebut terdapat dua pintu air, yaitu pintu air Ciliwung dan pintu air Banjirkanal. Pintu air Ciliwung adalah yang mengalirkan air ke arah wilayah Jakarta kota seperti Juanda, Gajahmada dan sekitarnya serta Gunung Sahari di Jakarta Pusat. Sedangkan pintu air Banjirkanal mengalirkan air ke arah wilayah Tanah Abang dan Jakarta Barat. Pintu air Ciliwung inilah yang beberapa waktu lalu sempat dipaksa warga setempat untuk dibuka, karena menyebabkan banjir di wilayahnya. Lantaran banjir beberapa hari, sampah menumpuk di pintu air Manggarai. Sampah-sampah tersebut diantaranya berupa harta benda milik warga seperti sofa, meja, dan kursi yang hanyut saat terjadi banjir. (Dimas Adityo-Tempo News Room)
Berita terkait
Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya
1 menit lalu
Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya
Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.