TEMPO Interaktif, Jakarta -Nilai Ekspor kumulatif produk DKI Jakarta selama periode Januari-Februari meningkat 25,24 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya. "Jumlahnya mencapai US$ 6.948,77 juta," kata Agus Suherman, Kepala Bapan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada Tempo di Gedung BIPI, siang ini.
Pada Januari 2011 sendiri, nilai ekspor produk DKI Jakarta mencapai US$ 784,22 juta. Jumlah ini turun 6,49 persen bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Desember 2010 yang mencapai US$ 838,64 juta. "Namun bila dibandingkan dengan nilai ekspor produk pada Januari tahun lalu jumlahnya lebih tinggi 33,88 persen," kata Agus.
Adapun kontribusi nilai ekspor produk DKI Jakarta terhadap nilai total ekspor yang melalui DKI Jakarta pada bulan Januari 2011 sendiri mencapai 22,59 persen. Turun 0,06 poin dari kontribusi pada bulan Desember 2010. Pada bulan Januari 2011 sebanyak 2 dari 10 komoditi unggulan ekspor produk non migas mengalami peningkatan ketimabang bulan sebelumnya. Peningkatan terbesar terdapat pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$7,87 juta dan tembaga sebesar US$ 1,96 juta. Sedangkan 8 komoditi lainnya mengalami penurunan dibandingkan bulan sbebelumnya.
Sementara itu, nilai impor non migas pada Februari 2011 sebesar US$ 5.927,59 juta. Jumlah ini juga meningkat 26,51 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dari golongan penggunaan barang (BEC), nilai impor periode bulan Januari-Februari 2011 mengalami peningkatan untuk semua golongan penggunaan barang ketimbang periode yang sama tahun lalu. Nilai impor bahan baku dan penolong meningkat sebesar 45,28 persen. Sedangkan nilai impor barang modal meningkat sebesar 16,09 persen.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI