TEMPO Interaktif, Bogor - Proyek pelebaran jalan tol mulai Taman Mini Indonesia Indah (TMII) hingga Cibinong kini sedang berjalan. Dalam pembangunan proyek itu, penyempitan jalan terjadi sepanjang 20 kilometer. Akibatnya, kemacetan mengular sepanjang ruas tol tersebut.
Dari pantauan Tempo kemarin, 500 meter keluar dari pintu tol Cibinong, laju kendaraan rata-rata hanya 10-20 kilometer per jam. Pemandangan ini sudah terlihat sejak pukul 05.00 WIB.
Direktur Utama PT Jasa Marga Frans, Satyaki Sunito, mengatakan pelebaran jalan tol jalur tol TMII-Cibubur-Cibinong ini akan berlangsung selama lima bulan. Pihaknya menargetkan pelebaran jalan tol ini rampung pada akhir Agustus. "Pelebaran ini dua arah jalan," kata Frans saat dihubungi kemarin.
Selama proses pengerjaan, Frans menambahkan, bahu jalan tol ditutup dan dibatasi dengan pagar beton. Pagar beton ini dipasang guna melindungi pekerja dan alat berat dari lajur aktif. "Lajur aktif tidak ada yang ditutup," kata dia.
Frans menampik anggapan bahwa kemacetan parah yang terjadi di sepanjang tol Taman Mini-Cibinong akibat proyek tersebut. Menurut dia, saat melintas banyak pengendara mengurangi laju kendaraannya karena perhatiannya beralih ke pengerjaan proyek itu.
Hal ini membuat rata-rata kecepatan pengendara yang biasanya 80 kilometer per jam menurun menjadi 60 kilometer per jam. Untuk itu, Frans mengimbau kepada pengendara agar tidak mengurangi laju kendaraannya saat melintasi lajur proyek.
Namun, kemacetan parah dialami para pengendara dari ruas tol Cimanggis sampai Universitas Kristen Indonesia (UKI). Dari pantauan Tempo, beberapa pengemudi mobil pribadi yang tak sabar nekat menerobos bahu jalan yang ditutup di ruas Cibubur. Dari catatan sebelumnya, jalur Cibinong-UKI bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu jam, tapi sekarang dibutuhkan waktu lebih dari dua jam untuk sampai di UKI.
Saat jam pulang kerja, dari pukul 17.00 sampai 23.00 WIB, kemacetan kembali terjadi di arah sebaliknya. Mulai keluar pintu tol UKI sampai Cibubur.
Frans mengatakan penambahan lajur tol menjadi empat lajur ini diharapkan membuat kapasitas jalan bertambah 25 persen. Penambahan ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan yang kerap terjadi, khususnya saat akhir pekan. Menurutnya, proyek penambahan dari tiga lajur menjadi empat lajur ini membutuhkan dana Rp 200 miliar.
HERU TRIYONO | MARTHA RUTH THERTINA | ARIHTA UTAMA | NUR HARYANTO
