TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua Calon Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta kecewa atas pernyataan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Senin, 13 Mei 2024, yang tidak membuka pendaftaran mahasiswa tahun ajaran 2024-2025. Keputusan tersebut diambil Kemenhub karena peristiwa kekerasan oleh senior yang menyebabkan satu taruna tingkat 1 meninggal pada awal Mei lalu.
Perwakilan orang tua calon orang tua taruna (Catar) STIP angkatan 67, Jarry Rinaldi (50 tahun) mengatakan kekecewaannya atas pernyataan Menhub Budi Karya Sumadi, yang tidak akan menerima taruna baru STIP tahun 2024. Alasan Menhub adalah untuk memutus rantai tradisi tidak baik antara senior dan junior.
Surat pernyataan bernomor PG-STIP 51 Tahun 2024 ini tertulis pelaksanaan seleksi lanjutan ditunda sampai dengan batas waktu yang akan diinformasikan lebih lanjut.
"Kami selaku perwakilan orang tua dengan ini menyatakan agar Bapak Menteri meninjau kembali atas pernyataan yang telah disampaikan," kata Jarry, saat konferensi pers di CAAIP Center, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu, 15 Mei 2024.
Mereka juga berharap agar STIP membatalkan pengumuman itu dan tetap melanjutkan seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Selanjutnya orang tua calon taruna STIP sudah bayar biaya tes Rp 2 juta, dan anaknya melaksanakan tes akademik...