TEMPO Interaktif, Jakarta - Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiono berjanji akan mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan wilayahnya karena tidak menerima penghargaan Adipura tahun ini. "Yang pertama menanyakan ke Kementerian Lingkungan Hidup yang menilai, Utara tidak dapat karena apa. Baru setelah dievaluasi," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Selasa 7 Juni 2011.
Menurut Sugiono, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin memenuhi kriteria-kriteria yang diminta Kementerian Lingkungan dengan melakukan pembersihan kali-kali, penertiban Pedagang Kaki Lima hingga proses composting sampah. "Kalau ternyata menurut Pemerintah Pusat kurang, kurangnya dimana itu kan Kementerian yang lebih tahu," tutur Sugiono.
Jika ternyata penyebab kekalahan Utara adalah sampah-sampah di kali, Sugiono melanjutkan, perlu ada kerja sama terpadu antar wilayah di Jakarta. Bahkan jika perlu antar-provinsi seJabodetabek. "Semua ke13 sungai di Jakarta bermuara di Utara. Berarti sampah yang ada di sini, juga berasal dari wilayah-wilayah lain," Sugiono menambahkan.
Hari ini, pemenang penghargaan Adipura diumumkan. Semua wilayah di Jakarta tidak mendapatkan penghargaan yang erat kaitannya dengan penataan lingkungan hidup ini. Tahun lalu, Jakarta Utara mendapatkan penghargaan ini. "Saya juga tahunya tidak dapat karena tidak dapat undangan ke Istana," kata Sugiono.
Keseriusan Pemerintah Kota Bontang dalam menangani masalah lingkungan, membuat Kota Bontang mendapatkan penghargaan Adipura Kencana yang diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK), di Jakarta, pada Selasa, 5 Maret 2024.
Kementrial Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan penghargaan Adipura kepada Kota Balikpapan atas kinerjanya mengatasi masalah lingkungan.
Kabupaten Agam meraih penghargaan Adipura untuk kedua kalinya. Penghargaan ini diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, berkat komitmen Kabupaten Agam dalam menjaga lingkungan.
