Menimbang Jakarta Mega-Raya  

Reporter

Editor

Rabu, 22 Juni 2011 10:18 WIB

Kemacetan lalu lintas akibat pedagang kaki lima menjelang hari raya Idul Fitri di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin, 29 September 2008. [TEMPO/ Tommy Satria; 20080929]

TEMPO Interaktif, Jakarta -A pakah yang masih bisa diharapkan dari Jakarta? Ibu Kota yang tengah merayakan hari jadinya yang ke-484 ini terlihat kian terseok menjalani hari-harinya. Beban yang mesti ditanggung jauh melampaui daya dukung yang ia miliki. Celakanya, dari tahun ke tahun, selisih antarkeduanya kian lebar.

Mari kita lihat dari fenomena yang saban hari "wajib" dinikmati warga kota Si Pitung ini: kemacetan! Tidak hanya pada jam sibuk saja, antrean kendaraan mengular hampir terlihat di mana saja dan nyaris di sepanjang waktu. Di jalan tikus, jalan-jalan arteri, hingga jalan protokol seperti Sudirman dan M.H. Thamrin, tak ada yang luput dari kemacetan.

Kecepatan rata-rata kendaraan di Jakarta kini hanya 13 kilometer per jam. Bandingkan dengan lima tahun lalu yang masih 18 kilometer per jam. "Ini parkir, bukan macet," kata Endra, warga Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, mengeluh setengah frustrasi. Kecepatan standar kota besar adalah 18 hingga 25 kilometer per jam.

Ditambah dengan kritisnya daya dukung yang lain, kota besar berpenduduk 9,5 juta jiwa ini boleh dikata merupakan kota yang gagal. Ruang terbuka hijau Jakarta, yang seharusnya 30 persen dari luas daratan 661,52 kilometer persegi, hanya bisa dipenuhi 9,6 persennya. Untuk keperluan air bersih sekitar 2,38 juta meter kubik sehari, hanya tersedia 1, 53 juta meter kubik. "Jakarta sudah sangat kritis," ujar Deputi V Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Luky Eko Wuryanto.

Tapi, toh, Jakarta harus diselamatkan. Sebagai Ibu Kota, juga sebagai kawasan tempat berhimpun masyarakat, kota ini tak mungkin dibiarkan "kiamat".

Berbagai gagasan mengangkat kota dari kebangkrutan, timbul-tenggelam seiring dengan persoalan yang kian sengkarut. Usul yang paling lunak adalah Jakarta harus mulai ditata secara sungguh-sungguh--tidak seperti sekarang ini. Sebaliknya, ada yang mengajukan pikiran radikal, yakni memindahkan Ibu Kota ke tempat lain yang sama sekali baru dan dibangun terencana.

Di antara kedua titik ekstrem itu, muncullah usul moderat, yaitu memperluas Ibu Kota dan menyebar bebannya ke kawasan penyangga di sekitar Jakarta. Orang menyebutnya The Greater Jakarta alias Jakarta Mega-Raya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah salah satu penyokong gagasan ini.

TIM | ENDRI K

Berita terkait

Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

53 hari lalu

Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

Kota Jakarta tampaknya akan merayakan ulang tahun terakhirnya sebagai ibu kota negara pada 22 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa

17 Juli 2023

Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa

Jakarta Fair 2023 resmi ditutup. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Tutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan

17 Juli 2023

Tutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan

Ketua Panitia Jakarta Fair 2023 Karuna Murdaya mengucapkan terima kasih kepada semua kalangan yang membantu kesuksesan PRJ.

Baca Selengkapnya

Pekan Terakhir PRJ, Pengunjung Berburu Barang Diskonan

10 Juli 2023

Pekan Terakhir PRJ, Pengunjung Berburu Barang Diskonan

Pantauan Tempo di gate 9 PRJ, pengunjung tampak ramai, namun tidak sesak.

Baca Selengkapnya

HUT Jakarta, Bapenda DKI Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 29 Desember 2023

28 Juni 2023

HUT Jakarta, Bapenda DKI Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 29 Desember 2023

Dalam program pemutihan pajak ini, Bapenda juga memberikan penghapusan sanksi administrasi wajib pajak yang bayar pokok pajak mulai 22 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

24 Juni 2023

Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu memiliki gugusan pulau sebagai destinasi wisata. Pada HUT Jakarta ke-496, ayo jalan-jalan ke Pulau Seribu.

Baca Selengkapnya

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT saat HUT Jakarta ke-496, Hanya Rp 1

22 Juni 2023

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT saat HUT Jakarta ke-496, Hanya Rp 1

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT berlaku Rp 1 saat HUT Jakarta ke-496

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Jakarta, Heru Budi Kesulitan Saat Ikut Lomba Masak Nasi Goreng

22 Juni 2023

Ulang Tahun Jakarta, Heru Budi Kesulitan Saat Ikut Lomba Masak Nasi Goreng

Heru Budi mengapresiasi lomba masak yang diadakan untuk memeriahkan ulang tahun Jakarta ini dan berharap dapat memperkuat kekompakan internal.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Acara Ulang Tahun Jakarta Hari Ini, dari Upacara sampai Hiburan

22 Juni 2023

Rangkaian Acara Ulang Tahun Jakarta Hari Ini, dari Upacara sampai Hiburan

Hari ini, Kamis 22 Juni 2023, bertepatan dengan Ulang Tahun Jakarta ke-496.

Baca Selengkapnya

HUT Jakarta, Harper MT Haryono Sajikan Bir Pletok

21 Juni 2023

HUT Jakarta, Harper MT Haryono Sajikan Bir Pletok

Bir pletok merupakan salah satu minuman tradisional Betawi yang populer di Jakarta. Meskipun namanya bir, minuman ini tidak mengandung alkohol sama sekali.

Baca Selengkapnya