TEMPO Interaktif, Tangerang - Ribuan siswa lulusan sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tangerang hingga kini belum menerima surat keputusan hasil ujian nasional (SK HUN). Pasalnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang kehabisan blangko surat keputusan hasil ujian nasional yang didrop dari Kementerian Pendidikan Nasional. "Hingga kini belum juga tiba,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi, kepada Tempo, Jumat, 8 Juli 2011.
Bambang mengatakan, setidaknya SD di 5 kecamatan yang masuk dalam Rayon 9 dan 10 di Kabupaten Tangerang hingga kini belum bisa mengeluarkan surat keputusan hasil ujian nasional. Di antaranya Kecamatan Teluk Naga, Sepatan, Pakuaji, Sepatan Timur, Kosambi, dan sejumlah sekolah di kecamatan lainnya seperti Kelapa Dua dan Pagedangan. ”Kami sudah menanyakan langsung ke Pemerintah Provinsi Banten. Tapi, dari Banten jawabannya pusat belum mengirim,” katanya.
Menurut Bambang, hal ini cukup menghalangi siswa yang tamat sekolah dasar yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Apalagi, kata dia, siswa SD kabupaten Tangerang yang akan melanjutkan ke wilayah lain di luar Kabupaten Tangerang. ”Sekolah lain di luar Kabupaten Tangerang pasti tidak akan menerima,” katanya.
Melihat kondisi ini, para orang tua terutama yang anaknya akan melanjutkan sekolah ke luar wilayah Kabupaten Tangerang mengeluh. Pasalnya, hal itu akan menghambat proses pendaftaran ulang, apalagi waktu efektif belajar siswa baru di SMP akan dilaksanakan Senin pekan depan.
Seperti dikatakan Dewi Gustiana, salah seorang orang tua lulusan SD Permata Hati di Kecamatan Kelapa Dua, “Bagaimana bisa kekurangan blangko kalau sudah jauh hari mengetahui jumlah lulusan tahun ini.” Dia berharap pihak berwenang mengambil langkah cepat agar siswa tidak dirugikan. “Anak saya diterima di Sukabumi, Jawa Barat, dan sekolah di sana minta persyaratan ini. Ini kan bikin repot,” kata ibu dua anak itu.
JONIANSYAH
Berita terkait
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi
9 September 2013
Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.
Baca SelengkapnyaKuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi
7 September 2013
Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS
7 September 2013
Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang
6 September 2013
Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah
6 September 2013
Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik
6 September 2013
Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.
Baca SelengkapnyaKuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing
6 September 2013
AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.
Baca SelengkapnyaKuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program
5 September 2013
Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaUkur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan
5 September 2013
SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'
Baca SelengkapnyaData Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes
4 September 2013
Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.
Baca Selengkapnya