McDonald's Duren Sawit Dituding Abai atas Sampah  

Reporter

Editor

Jumat, 28 Oktober 2011 18:14 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Restoran siap saji, McDonald's Duren Sawit, Jakarta Timur, membuang limbah sampah sembarangan. Bekas bungkus makanan dan minuman bermerek McD berserakan di saluran air yang ada persis di seberang restoran.

Dalam pantauan Tempo, Jumat, 28 Oktober 2011, tumpukan sampah bekas makanan waralaba Abang Sam itu cukup mencolok. Para pengguna jalan yang melintas ke arah Jatinegara dari perempatan Jalan Radin Inten dan Jalan Kolonel Sugiyono bisa melihat tumpukan sampah itu.

Sampah ini berada di saluran air pinggir Kanal Banjir Timur (KBT) di Jalan Kolonel Sugiyono. Sampah juga memenuhi bak kontrol berukuran 3 x 3 meter yang berada di pinggir trase kering KBT.

Camat Duren Sawit, Wahyu Supriatna, menyesalkan pihak McD yang membuang sampah sembarangan di saluran air. Pasalnya, pihaknya sedang gencar membersihkan saluran air untuk antisipasi banjir. "Pengusaha McD seperti tidak peduli," katanya.

Faturahman, Asisten Manager McDonald's Duren Sawit, mengakui sampah yang ada di saluran air itu bermerek McDonald's. Namun ia menampik kalau sampah itu berasal dari restorannya.

Dia beralibi terdapat satu restoran McD lagi di dekat restorannya, yakni di Jalan Raya Inspeksi Kalimalang, Jatiwaringin. "Bisa jadi sampah itu dari tempat lain," tuturnya saat meninjau langsung.

Menurutnya, sampah restorannya setiap pagi diambil petugas Sudin Kebersihan Jakarta Timur. "Kami membayar Rp 1,5 juta per bulan ke pihak Sudin," kata dia. Namun ia mengakui tidak pernah mengontrol tempat penampungan sampah di restorannya.

Kepala Sub Bag Tata Usaha Sudin Kebersihan Jakarta Timur, Soebiandono, mengatakan, sampah McD Duren Sawit memang diambil unitnya untuk dibuang ke TPA Bantargebang. Namun sampah bernilai ekonomi tidak dibuang, melainkan dikumpulkan pemulung dengan dikoordinasi petugas sekuriti McD.

"Bisa jadi sampah yang sisanya itulah yang dibuang ke saluran air. Besok kami konfirmasi ke pihak McD Duren Sawit," ujarnya.

Pihak kecamatan, menurut Wahyu, akan mendatangi restoran waralaba tersebut. Ia akan melayangkan teguran. "Jika tidak ada respons, pihak kami dan pemkot akan memberi sanksi," ujar dia, tanpa menjelaskan lebih jauh bentuk sanksinya.

Soal sampah ini Direktur Pemasaran dan Komunikasi McDonald's Indonesia Michael Hartono, memberikan klarifikasi. McDonald's, kata Michael, sangat menyadari pentingnya kebersihan di lingkungan restoran. Mereka punya prosedur khusus. Setiap hari, manajemen restoran berkoordinasi dengan suku dinas kebersihan Jakarta Timur untuk mengambil sampah," katanya dalam siaran pers yang dikirim ke Tempo.

Dia juga membantah tudingan bahwa sampah itu kemungkinan dari restoran McDonald's yang lain. Michael menambahkan, tidak menutup kemungkinan ada oknum pegawai restoran McDonald's yang bekerja tidak sesuai peraturan dan etika berlaku. "Kami akan menindaklanjuti dan mengenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku," ujarnya.

HERU TRIYONO

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya