Kerugian DKI di Pasar Tanah Abang Jauh Lebih Besar

Reporter

Editor

Selasa, 1 November 2011 05:23 WIB

Pasar Tanah Abang Blok A Jakarta. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kerugian Pemerintah DKI dalam kerja sama pengelolaan Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, diduga lebih besar dari Rp 300 miliar. Sebab, angka itu didapat dari hitungan untuk periode 2008-2010. Padahal kontrak kerja sama diteken sejak 2003.

"Ya, sekitar itulah yang sudah ditemukan dari hitungan awal kami," kata Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Jaya, Djangga Lubis, ketika ditemui di Balai Kota, kemarin.

Djangga menyatakan tidak tahu kenapa kontrak kerja sama yang merugikan Pasar Jaya dan Pemerintah DKI itu bisa sampai dibuat.

Djangga per April lalu berusaha memutus kontrak PT Priamanaya Djan International dalam kerja sama pengelolaan Blok A Pasar Tanah Abang. Djangga memutuskan hal itu berlandaskan laporan evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jakarta yang menilai perjanjian waktu penyerahan pengelolaan Blok A tidak tegas, bahkan tak jelas.

Salah satu klausul dalam perjanjian itu mengatur bahwa pengelolaan Blok A Tanah Abang akan diserahkan kepada PD Pasar Jaya bila penjualan kios melampaui 95 persen. Namun, hingga pemeriksaan berjalan, BPKP melaporkan kios yang terjual baru 42 persen.

Priamanaya adalah perusahaan milik Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz. Karena klausul 95 persen tak kunjung terpenuhi, itu berarti pengelolaan masih merugi. Karena masih merugi, Pasar Jaya hanya mendapat jatah bagi hasil Rp 100 juta per bulan, dan Priamanaya terus memegang hak pengelolaan pasar.

"Kalau dengan perjanjian yang sekarang, jelas merugikan. Saya ingin kontrak diputus," kata Djangga.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Prijanto menyatakan dukungannya kepada Djangga. Dia menegaskan tuduhan korupsi yang sempat ditujukan kejaksaan kepada Djangga salah alamat.

Dukungan juga diberikan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Fadjar Panjaitan. "Apa yang dilakukan PD Pasar Jaya agar tak merugikan keuangan Pemda DKI tentu didukung," katanya.

Sartono, kuasa hukum Priamanaya, menegaskan perjanjian harus dihormati. "Perjanjian bisnis itu undang-undang bagi Priamanaya dan Pasar Jaya," katanya kepada Tempo, beberapa waktu lalu.

Dia membantah tudingan bahwa kliennya tak ingin kios terjual habis. "Untuk apa menahan-nahan? Bila bisa dijual cepat, balik modal lebih cepat. Pengembang ingin uang kembali cepat dan diinvestasikan ke tempat lain."

Koran Tempo kemarin menelusuri Blok A Pasar Tanah Abang. Beberapa pedagang yang ditemui mengeluhkan harga jual kios yang terlalu tinggi. "Kalau (harus) beli, bisa-bisa saya tak punya modal buat nyediain barang," kata seorang pedagang di lantai dasar, lantai paling ramai.

Bahkan harga sewa di blok ini juga dinilai cukup mahal "Untuk ukuran 2 x 2 meter di lantai lima, sewanya Rp 35 juta setahun," kata pedagang yang lain.

Lilis, pengusaha konfeksi, mengungkapkan bahwa harga jual kios di Blok A Pasar Tanah Abang bisa miliaran rupiah. "Yang paling kecil saja dulu sudah Rp 975 juta. Itu di lokasi yang tidak strategis," kata dia.


AMANDRA MUSTIKA MEGARANI | WURAGIL

Berita terkait

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

28 hari lalu

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

49 hari lalu

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

Ekonom Celios tanggapi klaim Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang geliat ekonomi Pasar Tanah Abang yang melebihi rata-rata.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

50 hari lalu

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

Pasar Tanah Abang pertama kali didirikan oleh Yustinus Vinck pada 1735.

Baca Selengkapnya

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

53 hari lalu

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

Pasar Tanah Abang di awal Ramadan ramai pengunjung. Namun, tak semua pemilik toko kebanjiran pembeli.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Tanah Abang Jadi Destinasi Belanja Baru, Pedagang Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta

18 Januari 2024

Little Bangkok Tanah Abang Jadi Destinasi Belanja Baru, Pedagang Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta

Pedagang di Little Bangkok Tanah Abang senang karena mendapatkan pelanggan baru yang membeli produknya secara eceran.

Baca Selengkapnya

Pedagang Pasar Glodok Curhat: Sudah Tambah Sepi, ke Toilet Pun Bayar

10 November 2023

Pedagang Pasar Glodok Curhat: Sudah Tambah Sepi, ke Toilet Pun Bayar

Sejumlah pedagang yang menyewa kios di Pasar Glodok, Jakarta Barat, mengeluhkan fasilitas yang disediakan oleh pengelola.

Baca Selengkapnya

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

10 November 2023

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

Pedagang Pasar Glodok mengatakan distributor kini menjual barang langsung ke konsumen lewat online shop dengan harga murah.

Baca Selengkapnya

Kata Mereka yang Setia Datang dan Belanja di Pasar Tanah Abang

30 Oktober 2023

Kata Mereka yang Setia Datang dan Belanja di Pasar Tanah Abang

Karena tidak seramai dulu, kalaupun ada gerak-gerik mencurigakan pelaku kriminal di Pasar Tanah Abang jadi lebih mudah mereka awasi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Pasar Kembali Ramai, Pedagang Senyum

16 Oktober 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Pasar Kembali Ramai, Pedagang Senyum

Kembali Kunjungi Pasar Tanah Abang, Mendag Zulkifli Hasan: Pasar Kembali Ramai, Pedagang Senyum

Baca Selengkapnya

Usai Pelarangan TikTok Shop Pasar Tanah Abang Mulai Ramai Lagi

15 Oktober 2023

Usai Pelarangan TikTok Shop Pasar Tanah Abang Mulai Ramai Lagi

Usai pelarangan TikTok Shop, situasi Pasar Tanah Abang mulai ramai kembali. Sejumlah pedagang masih mengeluh sepi pembeli.

Baca Selengkapnya