Januari, Jakarta Terancam Banjir Besar

Reporter

Editor

Rabu, 16 November 2011 22:05 WIB

Seorang warga menyelamatkan kursinya saat banjir menggenangi rumah mereka di jalan Damai Musyawarah RT11 RW03 Kel Pondok Labu, Jakarta, Senin (31/10). Sebanyak 239 Kepala Keluarga di RT 09,10,11,12,14 RW 3 Pondok Labu tersebut mengungsi yang diakibatkan meluapnya aliran kali Krukut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jakarta terancam banjir besar pada Januari 2012. "Jika banjir kembali melanda seperti 2002 dan 2007, ekonomi akan lumpuh," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di gedung BNPB, Jakarta Pusat, Rabu 16 November 2011.


Jakarta merupakan satu di antara empat daerah prioritas tinggi antisipasi banjir. Daerah lainnya adalah kawasan yang terancam banjir lahar dingin Merapi, banjir daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, Jawa Tengah, dan DAS Citarum, Jawa Barat.

Kepala Sub-Bidang Informasi Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi dan Geofisika, Kukuh Ribudiyanto, mengatakan puncak curah hujan terjadi pada Januari dan Februari 2011. Namun ia mengaku belum dapat memperkirakan besar curah hujan saat ini. “Sekarang yang ada perkiraan dasar Januari curah hujan 400-500 milimeter,” kata Kukuh. Artinya, curah hujan akan sangat tinggi. Perkiraan ini didasarkan pada data Desember 2011, sehingga masih bisa berubah.

Sebagai perbandingan, curah hujan pada 2002 dan 2007 masuk kategori menengah-tinggi. Pada 2002, hujan turun setiap hari selama 10 hari sebelum banjir. Namun curah hujan tidak merata. Yang paling tinggi di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Di Tanjung Priok, curah hujan mencapai 177 milimeter. Sedangkan di sekitar Bandara Halim Perdanakusuma, curahnya 104 milimeter dan masuk kategori menengah.

Adapun pada 2007, sehari sebelum hari H, Jabodetabek diguyur hujan sedang hingga lebat. Pada hari H, hujan sangat lebat, merata di seluruh Jabodetabek. Di Kemayoran, curah hujan sebesar 68 milimeter, dan Cengkareng 61 milimeter. Sedangkan pada saat banjir, curah hujan di Kemayoran 234 milimeter, dan tertinggi di Ciledug 340 milimeter.

BNPB, kata Sutopo, mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir besar dalam siklus banjir lima tahunan itu dengan mempersiapkan petugas, sarana, dan prasarana (lihat infografik). Menurut Sutopo, banjir juga bisa terjadi karena 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan air laut. Ada 62 titik rawan banjir Jakarta.

Tingginya angka urbanisasi juga mengubah kawasan resapan air menjadi hunian, menyebabkan drainase tidak berfungsi dan penyempitan kali. "Berbahaya bila intensitas curah hujan jauh di atas 300 mm, massa air yang besar tidak bisa tersalur ke laut dan terperangkap di Jakarta.


" Apalagi 90,33 persen wilayah Jakarta merupakan kawasan yang terbangun. Keadaan ini diperparah karena kondisi serupa juga terjadi di daerah penyangga. Daerah terbangun kawasan Depok, Bekasi, Bogor, dan Tangerang sekitar 60-79 persen.

Tiga belas sungai utama juga menyempit sehingga kemampuannya mengalirkan air minim. Kali Ciliwung, mulai Kalibata hingga Bukit Duri, kemampuan mengalirkan air hanya 17 persen. Kali Krukut 37 persen, dan Kali Pesanggrahan 21 persen. Padahal aliran permukaan dari bagian tengah dan hulu sungai yang masuk ke Jakarta meningkat sekitar 50 persen dalam 30 tahun terakhir.

Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat pada akhir 2011 ini akan menormalisasi Kali Sunter, Angke, dan Pesanggrahan, serta membangun tujuh waduk berpompa di Halim dan Pondok Labu. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, normalisasi akan dimulai di Kali Sunter. “Pembebasan lahan bantaran Kali Sunter dimulai tahun ini," kata Gubernur saat berkantor di Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur, kemarin.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan Kali Sunter, yang lebarnya 6 meter, diubah menjadi 22 meter. Di Halim akan dibangun enam waduk seluas 30 hektare dengan dana Rp 10 miliar per waduk. "Flood control akan dilakukan dari enam waduk itu." Namun jumlah waduk yang akan dibangun masih bisa berubah.


AMANDRA MUSTIKA MEGARANI | ATMI PERTIWI | HERU TRIYONO | ENDRI K

Advertising
Advertising

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

16 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

1 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

3 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

4 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya