TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemda DKI Jakarta belum merasa perlu mengucurkan dana cadangan Rp.500 miliar untuk membantu masyarakat di wilayahnya. Saat ini, Gubernur Sutiyoso tengah memikirkan alternatif pemecahan masalah kenaikan harga sembako menyusul naiknya harga BBM, tarif telepon, dan listrik yang ditetapkan pemerintah pusat. Usai menerima sejumlah anggota komisi V DPR RI di Balaikota, Gubernur DKI Sutiyoso mengakui dirinya masih melihat terlebih dahulu perkembangan perekonomian Jakarta di lapangan. Hal tersebut akan dijadikan bahan pengambilan keputusan untuk mengucurkan dana cadangan tersebut. Saya kan menggunakan teori menghadapi kenaikan harga. Daya beli masyarakat yang akan saya tingkatkan dengan program pemberdayaan masyarakat kelurahan (PPMK) dengan dana langsung atau block grant. Kalau itu belum teratasi juga namanya baru terjadi krisis, jadi apa boleh buat. Saat masyarakat tidak mampu lagi beli makanan ya (dana cadangan tersebut) harus saya kucurkan,kata Sutiyoso. Seperti diketahui, pemda DKI dalam RAPBD DKI tahun anggaran 2003 menganggarkan dana PPMK sebesar Rp.500 juta untuk tiap kelurahan di Jakarta. Anggaran PPMK inilah, yang menurut Sutiyoso akan dikucurkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Namun hingga kini dana PPMK untuk tahun ini belum turun karena RAPBD DKI 2003 yang besarnya secara total Rp.11,05 triliun, hingga kini masih belum selesai dibahas di DPRD DKI. Dana cadangan yang dicanangkan Pemda DKI itu untuk masalah yang emergency sifatnya. Misalnya terjadi musibah seperti gempa, banjir, dana itu bisa digunakan. Atau seawktu kondisi saat masyarakat tidak bisa membeli makanan, kata Sutiyoso.(Dimas Adityo Tempo News Room)
Berita terkait
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat
3 menit lalu
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat
Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita