Modus Baru, Penyelundupan Narkoba Lewat "Nasgor"

Reporter

Editor

Kamis, 24 November 2011 14:59 WIB

ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO Interaktif, Jakarta - Segala cara dilakukan sindikat narkoba internasional untuk menembus pemeriksaan petugas bandara. Modus terbaru yang terkuak, kemasan nasi goreng alias "nasgor" instan dijadikan wadah untuk menyelundupan sabu seberat 1.036,9 gram.

Modus itu dipakai warga negara Cina, Liu Wen Hong, 37 tahun, yang merupakan kurir narkoba. Liu diringkus Badan Narkotika Nasional di Pabean Bandara Soekarno Hatta. Liu ditangkap seusai turun dari pesawat Cathay Pacific rute Hongkong-Jakarta, Senin, 14 November 2011 lalu.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Narkotika Nasional, Sumirat Dwiyanto, mengatakan, modus yang dilakukan Liu termasuk baru. Sebelum itu, pihaknya pernah mendapati para kurir narkoba memakai kotak susu, botol sampo, dan bungkus permen untuk menyelundupkan sabu. "Ini baru dan unik," ujar Sumirat, Kamis, 24 November 2011.

Ia menjelaskan, nasi goreng instan dikeluarkan terlebih dahulu oleh Liu sebelum memasukkan sabu ke dalam kemasan. Kemasan itu dinilai Sumirat aman untuk kualitas sabu karena memiliki lapisan alumunium foil pada lapisan dalamnya. "Kalau kemasan makanan instan dari produk luar bagus-bagus. Ada lapisan alumunium foil-nya. Mungkin itu alasan para kurir," ujarnya.

Sebanyak empat bungkus nasi goreng instan dipakai Liu untuk memuat sekitar 1.000 gram sabu. Sementara untuk kardusnya Liu memakai kardus bergambar nasi goreng instan juga. "Kemasan ini tetap terdeteksi X-ray bandara. Setelah diperiksa, benar ada sabunya," ujar Sumirat.

Menurut Sumirat, Liu merupakan kurir suruhan bandar narkoba asal Cina, Zhou Weiping, 41 tahun, yang juga sudah tertangkap. Badan Narkotika belum mengungkap jaringan internasional mana yang membawahi Zhou. "Masih pengembangan. Termasuk juga kasus Kazim Yakin, 36 tahun, warga Turki yang tertangkap membawa 2.065,1 gram sabu," tuturnya. Barang bukti dari dua kasus berbeda itu sudah dimusnahkan BNN hari ini dengan menggunakan insenerator.

Sumirat mensinyalir, sindikat internasional terus berputar mencari kurir baru di negara berkembang seperti Indonesia. Hal itu dilakukan karena birong, sebutan kurir narkoba asal Afrika, sudah masuk daftar hitam di berbagai negara. "Sekarang sudah jarang kurir dari Afrika. Bandar mulai memilih orang India, Iran, Pakistan, Turki, bahkan Indonesia."

Dalam catatan Sumirat, pada 2008 silam, sebanyak 16 perempuan warga negara Indonesia dijadikan kurir narkoba oleh sindikat internasional di Entikong, Kalimantan Barat. Kecamatan Entikong adalah wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. "Di sana subur," ujarnya. Sumirat menyatakan tidak mengetahui jumlah kurir narkoba asal Indonesia per 2009-2011. "Datanya masih kami hitung," katanya.

HERU TRIYONO

Berita terkait

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

3 jam lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

7 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

8 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan 5 Kali Ditangkap karena Narkoba, Begini Rekam Jejak Kasusnya

9 jam lalu

Rio Reifan 5 Kali Ditangkap karena Narkoba, Begini Rekam Jejak Kasusnya

Rio Reifan ditangkap untuk kelima kalinya pada Jumat, 26 April 2024. Polisi mengamankan barang bukti berupa sabu, ekstasi, dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

12 jam lalu

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Rio Reifan dalam kasus penyalagunaan narkotika di kediamannya di Jakarta Barat pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

16 jam lalu

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

Kompolnas minta Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan secara transparan dan profesional terhadap lima polisi diduga pesta narkoba

Baca Selengkapnya

Dua Tersangka Tewasnya Remaja di Hotel Senopati Buka Jasa Open BO, Korban Diberi Inex dan Sabu

17 jam lalu

Dua Tersangka Tewasnya Remaja di Hotel Senopati Buka Jasa Open BO, Korban Diberi Inex dan Sabu

Polisi menangkap dua tersangka tewasnya seorang remaja di sebuah hotel di Senopati. Mereka membawa dua remaja ke hotel itu untuk open BO.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

19 jam lalu

Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

Lima polisi digerebek saat pesta narkoba di sebuah rumah di Depok. Kompolnas minta atasan lima polisi itu juga harus diperiksa.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

2 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

2 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya