TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya telah melengkapi peralatan kerja di lapangan, tahun ini. “Namun, kami juga melakukan pembinaan ke dalam dengan penerapan kebijakan reward dan punishment,” kata Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Pol Makbul Padmanegara dalam konferensi pers catatan akhir tahun kasus yang ditangani Polda Metro Jaya di Gedung Puskodalops, Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (31/12). Menurut Makbul, Polda Metro Jaya kini telah memiliki empat unit mobil eksplosif detektor, 410 unit mobil patroli, dan 46 unit sepeda motor bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selain sarana transportasi itu, Pemprov juga memberikan bantuan dana operasional senilai Rp.40 miliar untuk pembangunan rumah tahanan narkoba dan sarana komunikasi dengan menggunakan Global Position System. Menurut Makbul, pada tahun ini, jumlah anggota yang dipecat sebanyak 67 personil, dan 40 personil lainnya diberikan skorsing. Sedangkan petugas yang mendapatkan penghargaan, sebanyak 47 personil. “Itu termasuk 21 personil yang berhasil menangkap Imam Samudera, tersangka utama bom Bali,” kata dia. Dalam kesempatan tersebut, Kapolda mengungkapkan kegembiraannya bahwa selama Ramadhan dan Idul Fitri kemarin, wilayah hukum Polda dapat dikatakan hampir tidak ada bunyi petasan. “Dari data yang kami peroleh di RSCM, pada malam takbiran hanya satu orang masuk UGD karena petasan. Enam puluh sembilan pasien lainnya dirawat karena kecelakaan lalu lintas,” paparnya. Menurut Makbul, pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun lalu, dari sebanyak 120 pasien yang masuk UGD, 80 orang diantaranya karena petasan. Sehingga, korban petasan pada tahun ini menurun sebanyak 79 orang atau 98,75 persen. Menurut dia, keberhasilan tersebut bukan semata kinerja dari aparat, tapi juga kesadaran masyarakat sendiri. (Istiqomatul Hayati- Tempo News Room)