TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta meminta penjelasan dari SD Don Bosco, Kelapa Gading, Jakarta Utara, terkait dengan penolakan sekolah itu terhadap calon siswa karena sang ayah mengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus).
“Kami sudah melakukan tindakan,” kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto ketika dihubungi pada Jumat 2 Desember 2011.
Dia mengatakan telah mengutus Kepala Bidang Pendidikan Dasar untuk datang ke SD Don Bosco untuk bertemu dengan orang tua dan sekolah. “Saya minta ada pembahasan dan klarifikasi kejadian yang sebenarnya,” katanya,
Berdasarkan penyelidikan awal, kata dia, sekolah belum memberikan keputusan pembatalan secara resmi. “Itu baru dari SMS, jadi sebenarnya belum ada keputusan pasti dari sekolah,” katanya.
Taufik mengatakan akan meminta pendapat pakar terkait SMS itu. Yang jelas, kata Taufik, tidak boleh ada diskriminasi pendidikan. “Pendidikan itu hak semua siswa,” katanya.
Menurut Taufik, ada kekhawatiran dari orang tua siswa yang lain terhadap virus yang mematikan itu. “Mungkin ada kekhawatiran, kita tidak ingin ini jadi momok ketakutan,” kata dia seraya menambahkan ada kemungkinan banyak orang tua siswa belum memahami penularan penyakit itu. “Ini seharusnya jadi pembelajaran bersama seputar HIV/AIDS. Sayangnya, masih ada stigma dari orang tua terhadap HIV/AIDS.”
Sebelumnya, seorang anak perempuan ditolak masuk SD Don Bosco karena ayahnya, Fajar Jasmin Sughandi, mengidap HIV. Padahal sebelum sang ayah menyampaikan dirinya positif HIV, anak itu sudah diumumkan sebagai anak yang lulus penerimaan siswa baru tahun ajaran 2012/2013. (Ayah Kena HIV, Anak Ditolak Sekolah di Don Bosco)
Pada saat negosiasi uang masuk, Fajar berterus terang pada pihak sekolah bahwa dirinya mengidap HIV/AIDS, sedang anaknya negatif virus itu. Beberapa saat setelah pertemuan itu, Fajar menerima pesan pendek pembatalan penerimaan putrinya sebagai calon siswa. Pesan pendek itu juga menjelaskan pembatalan itu disebabkan oleh beberapa calon orang tua siswa menolak keberadaan anak itu karena Fajar positif HIV.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita terkait
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi
9 September 2013
Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.
Baca SelengkapnyaKuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi
7 September 2013
Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS
7 September 2013
Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang
6 September 2013
Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah
6 September 2013
Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik
6 September 2013
Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.
Baca SelengkapnyaKuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing
6 September 2013
AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.
Baca SelengkapnyaKuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program
5 September 2013
Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaUkur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan
5 September 2013
SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'
Baca SelengkapnyaData Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes
4 September 2013
Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.
Baca Selengkapnya