TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Yosep Adi, menegaskan kepolisian wajib melindungi jemaat GKI Yasmin yang akan melaksanakan Misa Natal 2011. "Polisi harus melindungi jemaat dari pihak-pihak yang berpotensi mengganggu," kata Yosep saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Desember 2011.
Menurut Yosep, aparat memiliki kewajiban menegakkan nilai-nilai hak asasi manusia. "Apalagi kebebasan beribadah merupakan hak asasi paling mendasar yang tidak boleh dikurangi," dia menegaskan. Yosep menilai perlindungan umat beragama menjadi tantangan bagi kepolisian dalam rangka mengamankan perayaan hari raya umat Kristiani.
Dari pihak pemerintah, dia menambahkan, Kementerian Dalam Negeri tak perlu merekomendasikan kepada aparat, namun cukup memperingatkan dan memastikan Pemerintah Kota Bogor memastikan ibadah berlangsung lancar.
Kalau sampai pada Hari Natal jemaat GKI Yasmin tak bisa beribadah, maka Komnas HAM akan mempertanyakan wibawa negara. "Kasus GKI Yasmin sudah menjadi perhatian badan PBB juga. Jadi, jangan main-main," dia menjelaskan.
Para jemaat GKI Yasmin hingga kini belum mendapatkan kepastian mengenai tempat pelaksanaan Misa Natal. Mereka berencana tetap menggelar misa di GKI Yasmin yang masih ditolak sekelompok warga Bogor. Pemerintah melalui Kemendagri masih mencarikan solusi mengenai pelaksanaan ibadah Natal.
Komnas HAM meminta agar aparat kepolisian pun bertindak persuasif kepada masyarakat agar perayaan Natal di GKI Yasmin bisa berjalan aman dan lancar. "Jangan sampai para jemaat diganggu oleh kelompok tertentu," ungkap Yosep.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara
26 hari lalu
Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB
42 hari lalu
Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November
16 November 2023
Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.
Baca SelengkapnyaTerkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan
18 Juni 2023
Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang
24 Mei 2023
Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.
Baca SelengkapnyaNgabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama
1 April 2023
Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama
16 Februari 2023
Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
2 Februari 2023
Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.
Baca SelengkapnyaWakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan
16 November 2022
Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaSiswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng
28 Oktober 2022
Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.
Baca Selengkapnya