TEMPO Interaktif, Jakarta: Sepanjang 2003 telah terjadi 234 kasus kriminal dan pelanggaran etika yang melibatkan 379 personil Polda Metro Jaya. Hal ini diungkapkan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Makbul Padmanagara dalam acara jumpa pers tahunan di Polda Metro Jaya, Rabu (31/12).Dari 379 personil Polda Metro Jaya, 80 orang diberhentikan dengan tidak hormat; 61 diantaranya melakukan desersi, 1 orang melakukan tindak pidana penggelapan. Sedangkan lima orang personil terlibat narkoba, tiga orang terlibat pencurian, dan empat orang terlibat pemerasan. Empat orang lainnya mempraktekkan poligami dan dua orang telah melakukan penyalahgunaan wewenang. Sementara itu, 101 personil Polda Metro Jaya yang terdiri dari 88 anggota Polri dan 23 pegawai negeri sipil Polda Metro Jaya sedang diproses lebih lanjut, karena desersi. "Dihimbau untuk segera kembali kalau tidak saya pecat juga," ujar Makbul.Hukuman yang diberikan kepada para porsonil yang terbukti melanggar merupakan bagian dari pembinaan kekuatan. Hukuman ini juga dimaksudkan sebagai pendidikan dan pelajaran bagi personil yang lain. Selain memberikan hukuman bagi mereka yang melanggar, Polda Metro Jaya juga memberi penghargaan kepada 141 personil. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang berprestasi di bidangnya masing-masing. Makbul menghimbau agar para personilnya bisa menjadi sosok polisi yang mahir, terpuji dan patuh hukum. Menurutnya, sekecil apapun prestasi yang dibuat oleh para personilnya akan mempengaruhi kinerja keseluruhan Polda Metro Jaya. "Meskipun belum tentu masyarakat tahu (prestasi itu)," katanya. Sedangkan, jika polisi membuat kesalahan, maka sekecil apapun pelanggaran itu akan berakibat buruk terhadap kinerja polisi. "Kalau polisi melakukan kesalahan, baunya akan kesebar kemana-mana," ujarnya. Dewi Retno - Tempo News Room