TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas warga perumahan Taman Yasmin dan masyarakat Kota Bogor mengeluhkan kisruh pembangunan rumah ibadah Gereja Kristen Indonesia (GKI). Sebab konflik ini dinilai sangat mengganggu kenyamanan serta aktivitas mereka, apalagi ketika terjadi unjuk rasa dan blokade jalan oleh aparat keamanan.
"Saya mau ambil uang ke ATM di Giant Yasmin saja enggak bisa masuk karena ditutup polisi," ujar Abu Abdillah, warga Jalan Seroja RT 6, RW 8, Sektor III, Perumahan Taman Yasmin, kepada Tempo, Ahad, 22 Januari 2012.
Abu yang karyawan salah satu Badan Usaha Milik Negara ini mendesak Pemerintah Kota Bogor dan pemerintah pusat untuk segera menyelesaikan kisruh perizinan GKI Yasmin. Bahkan warga yang rumahnya berada di belakang gereja ini meminta pemerintah tegas.
Komentar berbeda dikemukakan seorang warga Jalan Cemara Raya, yang rumahnya persis berhadapan dengan rumah jemaat GKI, tempat kebaktian digelar. Menurut dia, seharusnya kegiatan ibadah tetangga dekatnya itu tak perlu diributkan. Sebab warga sejak semula tak pernah terganggu oleh aktivitas GKI.
"Apa yang diributkan, sih? Soal ibadah masing-masing saja. Saya yang dekat juga enggak komplain. Kalau ramai begini malah kami yang terganggu," ujar dia saat menyaksikan proses evakuasi jemaat GKI, Ahad pagi, 22 Januari 2012.
Pantauan Tempo menyebutkan pengamanan oleh aparat gabungan Satuan Pol PP, Polres Bogor Kota, dan Brimob Polda Jabar dalam pelaksanaan ibadah jemaat GKI pada Ahad ini terlihat lebih ketat. Bahkan barikade petugas dilakukan hingga berlapis, mulai di Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, jalan utama Taman Yasmin, hingga Jalan Cemara, dijaga aparat keamanan.
Bahkan tidak sembarang orang bisa menembus blokade aparat. Warga yang akan masuk kompleks Yasmin harus menunjukan identitas. Penjagaan ketat ini diprotes warga setempat dan masyarakat umum yang biasa olahraga di sekitar bundaran Perumahan Yasmin.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Kepala Polres Bogor Kota Komisaris Irwansyah mengatakan pihaknya tidak mau kecolongan oleh gangguan keamanan terkait dengan adanya aksi unjuk rasa penolakan GKI Yasmin. Apalagi dalam pelaksanaan ibadah GKI ada anggota DPR yang turut mendampingi, yakni Lily Wahid.
"Pengamanan standar saja. Tapi kami berusaha agar tetap kondusif. Anggota yang disiagakan 1.000 personel gabungan," ujarnya.
ARIHTA U SURBAKTI
Berita terkait
Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara
26 hari lalu
Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB
42 hari lalu
Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November
16 November 2023
Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.
Baca SelengkapnyaTerkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan
18 Juni 2023
Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang
24 Mei 2023
Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.
Baca SelengkapnyaNgabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama
1 April 2023
Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama
16 Februari 2023
Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
2 Februari 2023
Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.
Baca SelengkapnyaWakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan
16 November 2022
Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaSiswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng
28 Oktober 2022
Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.
Baca Selengkapnya