Sindikat Pengedar Uang Palsu Dibekuk  

Reporter

Editor

Rabu, 25 Januari 2012 13:33 WIB

Foto ilustras. Dok: StockXpert

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Metro Cilincing Jakarta Utara menangkap jaringan pengedar uang palsu pada Selasa, 24 Januari 2012. Kepala Kepolisian Sektor Metro Cilincing Komisaris Tuhana menyatakan barang bukti yang berhasil disita sebesar Rp 44.850.000 dan alat pencetaknya. "Terdiri dari 477 lembar pecahan Rp 50 ribu dan 210 lembar pecahan Rp 100 ribu," kata Tuhana pada Rabu, 25 Januari 2012.

Sembilan orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran uang palsu ini. Menurut Tuhana, yang bertindak sebagai pengedar adalah Al, 39 tahun; Sa (55); Mar (44); Pe (45); AS (41). Sedangkan pembuatnya adalah SW, 48 tahun; Ma (40); Bu (44), dan Ku (48).

Tersangka sudah beroperasi selama tujuh bulan dengan daerah operasi di sekitar Jakarta. "Uangnya dijual kepada pembeli dengan harga 1 banding 2," katanya. Uang palsu senilai Rp 100 ribu dihargai Rp 200 ribu. Selain itu uang tersebut juga dikonsumsi sendiri oleh para tersangka.

Para tersangka dikenakan Pasal 245 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pemalsuan Uang, dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara. Saat ini Kepolisian Sektor Metro Cilincing masih mengembangkan kasus tersebut. "Selain pemesan uang palsu, otak dari pembuatnya juga masih dicari," kata Tuhana.

SYAILENDRA

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya