TEMPO Interaktif, Jakarta: Setelah kelompok kapak merah tidak kelihatan lagi batang hidungnya, kini muncul komplotan martil hitam yang melakukan aksi kejahatan di jalan raya Jakarta Barat. Modus yang mereka lakukan adalah mengetuk-ngetukan batu ke kaca mobil korban sambil mengayun-ayunkan martil berwarna hitam agar menyerahkan handphone. “Semua handphone kami ambil, jadi tidak ada pesanan khusus dari Endang,” ujar Ade Firmansyah alias Arif kepada Tempo News Room di kantor Polres Jakarta Barat, Jumat (9/12). Menurut Ade, telepon genggam hasil kejahatan tersebut dijual kepada penadah bernama Endang di daerah Roxy, Jakarta Pusat. Harganya bervariasi mulai dari yang termurah sekitar Rp 300 ribu hingga yang termahal Rp 1,4 juta. “Yang mahal ini telepon kamera,” ujarnya. Selama sebulan ini, Ade dan komplotannya mengaku merampas lima handphone di perempatan Latumenten dan wilayah Grogol. Polisi yang mendapat laporan aksi kejahatan ini, Kamis (8/1) malam lalu berhasil menangkap kelompok penjahat yang berjumlah sembilan orang. Dian Aji, salah satu diantara komplotan itu masih dalam pengejaran polisi. Ade yang betisnya ditembak polisi mengaku sebelumnya dia membantu ibunya yang membuka warung makan di Daan Mogot. Keikutsertaannya dalam komplotan ini karena diajak pelaku lainnya, Marlen. Pelaku lainnya, Abdullah menjelaskan sebelumnya dia bekerja sebagai pengasong di sekitar Terminal Grogol. “Saya punya utang Rp 100 ribu ke agen saya,” ujarnya. (Yophiandi—TNR)
Berita terkait
Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?
3 menit lalu
Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?
Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca