Tabrakan Maut Akibat Sopir Bus Kurang Cakap Nyetir

Reporter

Editor

Senin, 13 Februari 2012 06:03 WIB

Warga memadati lokasi kecelakaan Bus Karunia Bhakti di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, (11/2). Sedikitnya 14 orang tewas dan 42 lainnya luka dalam peristiwa tabrakan maut Bus Karunia Bhakti. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO , Jakarta:- Kecelakaan bus terus terjadi. Kemarin sebuah bus pariwisata terlibat tabrakan beruntun di Desa Jombol, Majalengka, dan sebuah bus lainnya menyeruduk angkutan kota di ruas tol Jagorawi, Bogor, Jawa Barat. Kecelakaan ini mengakibatkan tiga orang tewas (seluruhnya di Majalengka) dan 29 korban luka-luka.

Menurut pengamat otomotif Suhari Sargo, penyebab kecelakaan ini bukan cuma bus yang tak laik jalan. Banyak sopir bus tidak menguasai teknik mengendarai mobil besar ini. Jadi, "Yang tak kalah penting adalah bagaimana mereka bisa mengendalikan kendaraan saat berjalan, bukan hanya duduk dan ngegas," katanya, Minggu 12 Februari 2012.

Suhari mencontohkan kasus rem blong yang diduga mengakibatkan kecelakaan di jalur Puncak dan menewaskan 15 orang pada Jumat pekan lalu. Pada jalanan menurun, dia menjelaskan, pengemudi tidak bisa hanya mengandalkan rem yang diinjak. Tromol bisa panas. "Harus dibantu juga dengan rem mesin, yakni menurunkan persneling," ujarnya.

Faktor yang juga sering dilupakan adalah muatan. Apabila muatan berlebih, kendaraan menjadi tidak stabil, terlebih ketika sedang melaju kencang dan melewati tikungan. "Pengereman pun menjadi lebih berat."

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso justru menyoroti kondisi jalan yang padat, yang membuat pengemudi cepat lelah dan kehilangan konsentrasi, ditambah kurangnya fasilitas bagi pejalan kaki sehingga jalanan semakin tidak aman. "Ketersediaan dan kualitas jalan adalah tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum," ucapnya.

Suroyo menyatakan pihaknya selama ini telah menjalankan tanggung jawab untuk membuat transportasi umum aman. Dia mencontohkan, kewajiban perusahaan yang mengoperasikan angkutan umum mengecek armadanya enam bulan sekali.

Lukman Iskandar, 43 tahun, sopir bus Karunia Bhakti, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan di Puncak. Lukman sempat kabur ke rumahnya di Kampung Kaum, Garut, Jawa Barat, karena takut dihakimi massa. "Tersangka sudah diamankan. Saat ini masih melakukan pemeriksaan kepadanya," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Syarif Zainal Abidin kemarin.

l GADI MAKITAN | IVANSYAH | ARIHTA



Berita terkait
Sopir Bus Karunia Bakti Jadi Tersangka
Izin Dicabut, Bus Karunia Bakti Tetap Beroperasi
Istri Korban Tabrakan Bus di Cisarua Belum Ketemu
Sebelum Tabrakan Cisarua, Penumpang Ingatkan Sopir
Tabrakan di Cisarua, Ini Kesaksian Penumpang
Kata KNKT Soal Tabrakan Maut Cisarua

Berita terkait

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

8 Mei 2023

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

Menteri Sandiaga Uno menerjunkan staf ahli untuk berkoordinasi dengan pihak terkait jatuhnya bus pariwisata ke jurang di Guci, Tegal.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

20 April 2023

Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

Untuk mencegah kecelakaan saat Mudik lebaran, sopir harus cukup istirahat sesuai aturan negara berikut ini.

Baca Selengkapnya

Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

25 Juni 2018

Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

Polisi sebut jumlah penumpang KM Sinar Bangun sebanyak 150 orang dan 70 sepeda motor

Baca Selengkapnya

TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

Tim gabungan tengah mempersiapkan cara mengangkat bangkai KM Sinar Bangun dan mengevakuasi korban.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Tiga petugas perhubungan diduga lalai sehingga membiarkan KM Sinar Bangun berlayar

Baca Selengkapnya

Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

21 Juni 2018

Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

Sebanyak 184 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

21 Juni 2018

Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

10 pengayuh perahu Kayak susuri korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

Baca Selengkapnya

Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

21 Juni 2018

Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

Kemampuan jelajah alat tim gabungan pencari korban KM Sinar Bangun hanya 350 meter.

Baca Selengkapnya

KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

21 Juni 2018

KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

Tiga jenazah korban KM Sinar Bangun ditemukan mengapung di pinggir Danau Toba

Baca Selengkapnya

Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

20 Juni 2018

Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

Total korban tenggelamnya KM Sinar Bangun yang ditemukan menjadi 21 orang

Baca Selengkapnya