TEMPO.CO, Jakarta - Kali Krukut di RT 14 RW 03, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, yang mengarah ke Kampung Pulo tidak pernah lepas dari masalah. Menurut pantauan Tempo, kali yang bersebelahan dengan rumah mewah dan berdinding tinggi tersebut dipenuhi sampah styrofoam. Kedalaman sampah sangat tebal dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Lurah Pondok Labu, Safri Djani, mengatakan sampah itu kerap datang walaupun sudah dibersihkan tiap minggu. "Terakhir kami bersihkan menggunakan perahu karet. Ternyata sekarang muncul lagi," ujarnya, Rabu 14 Maret 2012.
Menurut Syafri, sampah yang selalu datang berjenis sama, yaitu styrofoam. Ia memperkirakan sampah tersebut berasal dari pabrik yang ada di Depok. "Ini sampah bawaan, orang tidak pernah buang sampah di sini," katanya. Lokasi kali berada di antara perumahan, tapi memiliki jarak yang jauh dengan rumah warga, sehingga tidak ada yang peduli untuk membersihkannya. "Kami sering juga meminta bantuan marinir. Namun karena truknya berukuran besar semua, tidak kuat menanjak jalanan yang ada di depan sana," ucap Syafri.
Karena itulah, sampah yang diangkut petugas kelurahan tidak bisa dibuang ke tempat yang seharusnya. Pelepah pisang yang menjadi salah satu penyumbat kali dibuang di dataran dekat kali, sedangkan sampah yang tersumbat dibuang ke Kali Krukut di bagian yang mengalir.
Bagian kali yang tersumbat dibatasi oleh jembatan yang pendek. Syafri memperkirakan hal itu jugalah yang menghalangi sampah lewat dan menimbulkan banjir. "Kalau hujan, ada lima RT yang terkena banjir, yaitu RT 10, 11, 12, 13, dan 14," ujarnya. Ketinggian banjir yang terparah mencapai 70 sentimeter.
Syafri menceritakan pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke Suku Dinas Pekerjaan Umum Bagian Air, tapi belum ada tanggapan. "Kami usul agar jembatan dibongkar dan dibangun agar lebih tinggi," ucapnya. Hal tersebut, ujar Syafri, sebagai langkah awal agar banjir tidak terulang.
ELLIZA HAMZAH
Berita terkait
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri
26 Oktober 2023
BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor
19 September 2023
Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti
15 September 2023
Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu
11 Agustus 2023
Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaMengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri
6 Juli 2022
Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.
Baca SelengkapnyaGrup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang
31 Maret 2022
Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil
29 Juli 2021
Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh
Baca SelengkapnyaKLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat
28 Juli 2021
KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.
Baca SelengkapnyaDua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi
2 Juni 2021
Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.
Baca Selengkapnya