Kali Krukut Dipenuhi Sampah Styrofoam  

Reporter

Editor

Rabu, 14 Maret 2012 11:23 WIB

Dua orang anak sedang makan nasi bungkus ketika banjir menggenangi rumah mereka di jalan Damai Musyawarah RT11 RW03 Kel Pondok Labu, Jakarta, Senin (31/10). Sebanyak 239 Kepala Keluarga di RT 09,10,11,12,14 RW 3 Pondok Labu tersebut mengungsi yang diakibatkan meluapnya aliran kali Krukut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kali Krukut di RT 14 RW 03, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, yang mengarah ke Kampung Pulo tidak pernah lepas dari masalah. Menurut pantauan Tempo, kali yang bersebelahan dengan rumah mewah dan berdinding tinggi tersebut dipenuhi sampah styrofoam. Kedalaman sampah sangat tebal dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Lurah Pondok Labu, Safri Djani, mengatakan sampah itu kerap datang walaupun sudah dibersihkan tiap minggu. "Terakhir kami bersihkan menggunakan perahu karet. Ternyata sekarang muncul lagi," ujarnya, Rabu 14 Maret 2012.

Menurut Syafri, sampah yang selalu datang berjenis sama, yaitu styrofoam. Ia memperkirakan sampah tersebut berasal dari pabrik yang ada di Depok. "Ini sampah bawaan, orang tidak pernah buang sampah di sini," katanya. Lokasi kali berada di antara perumahan, tapi memiliki jarak yang jauh dengan rumah warga, sehingga tidak ada yang peduli untuk membersihkannya. "Kami sering juga meminta bantuan marinir. Namun karena truknya berukuran besar semua, tidak kuat menanjak jalanan yang ada di depan sana," ucap Syafri.

Karena itulah, sampah yang diangkut petugas kelurahan tidak bisa dibuang ke tempat yang seharusnya. Pelepah pisang yang menjadi salah satu penyumbat kali dibuang di dataran dekat kali, sedangkan sampah yang tersumbat dibuang ke Kali Krukut di bagian yang mengalir.

Bagian kali yang tersumbat dibatasi oleh jembatan yang pendek. Syafri memperkirakan hal itu jugalah yang menghalangi sampah lewat dan menimbulkan banjir. "Kalau hujan, ada lima RT yang terkena banjir, yaitu RT 10, 11, 12, 13, dan 14," ujarnya. Ketinggian banjir yang terparah mencapai 70 sentimeter.

Syafri menceritakan pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke Suku Dinas Pekerjaan Umum Bagian Air, tapi belum ada tanggapan. "Kami usul agar jembatan dibongkar dan dibangun agar lebih tinggi," ucapnya. Hal tersebut, ujar Syafri, sebagai langkah awal agar banjir tidak terulang.

ELLIZA HAMZAH


Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya