Pengamanan DKI Normal Lagi

Reporter

Editor

Senin, 2 April 2012 06:24 WIB

Polisi menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa saat terjadi unjuk rasa dalam menolak kenaikan harga BBM di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, di Semarang, Jateng, Jumat (30/3).FOTO ANTARA.R. Rekotomo

TEMPO.CO , Jakarta:Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya mengendurkan tingkat pengamanan setelah aksi demonstrasi menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak. Seperti diketahui, 14 ribu personel, dibantu 8.000 anggota TNI, bersiaga penuh sejak Selasa lalu.

"Jumlah personel keamanan kami kurangi terhitung hari ini," kata Kepada Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Ahad 1 April 2012 kemarin.

Pengurangan itu di antaranya dilakukan di stasiun-stasiun pengisian bahan bakar umum. Sebelumnya, setiap SPBU bisa dikawal hingga 15 personel. Polisi ditarik seluruhnya dan pengamanan dikembalikan lewat patroli keliling.

"Situasi sudah kondusif, tidak ada lagi SPBU yang dijaga langsung," ujar Rikwanto, sambil menambahkan, "para kapolres sudah diperintahkan untuk memberikan waktu istirahat kepada anggotanya."

Pengenduran kesiagaan juga tampak di depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. Semula depo itu dijaga 353 personel, kemarin sudah dikurangi menjadi 270-an. Demikian pula dengan depo di Tanjung Priok ataupun pembangkit listrik di Muara Karang, Penjaringan. "Jumlah personel dikurangi lantaran situasi mulai kondusif," kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Hapsoro kemarin.

Pertamina juga telah mengembalikan waktu distribusi BBM ke SPBU ke jadwal normal, yakni dilakukan siang hari. "Pekan lalu jadwal sempat dipindah menjadi malam hari, di atas pukul 00.00 dengan pertimbangan keamanan."

Mengenai antisipasi enam bulan mendatang apabila harga BBM jadi dinaikkan, sesuai dengan hasil rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Sabtu dinihari lalu, Rikwanto mengatakan Polda akan tetap siaga. Jumlah personel yang sama bisa saja dikerahkan kembali. "Itu urusannya dengan eskalasi, tinggal disesuaikan dengan potensi unjuk rasa sebelumnya," ujarnya.

Sementara itu, di luar Jakarta, bentrok antara aparat kepolisian dan massa mahasiswa terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, sepanjang Sabtu lalu. Mahasiswa menuntut lima rekan mereka yang ditangkap dalam aksi sehari sebelumnya dilepaskan.

Tapi Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Samarinda Komisaris Arif Budiman menyatakan kelimanya masih diperiksa. "Mereka diduga pelaku perusakan pos polisi," katanya.

SATWIKA MOVEMENTI | AYU PRIMA SANDI | FIRMAN HIDAYAT

Berita Terkait
Dini Hari Tadi, Tawuran Pecah di Berbagai Lokasi

Nachrowi Serang Kandidat Gubernur DKI Lain

Tiga Polisi Juga Terkena Air Keras

Ditolak Supir, Busway Bekasi Tetap Beroperasi

Feeder Busway Bekasi Tak Beroperasi Lagi

PPD: Komunikasi Salah antara Busway dan Supir

Alasan Feeder Bekasi Sempat Tak Beroperasi

Pengamat: Kebijakan Busway Bekasi Setengah Matang

Dishub Tak Tahu Feeder Busway Tak Beroperasi

Feeder Busway Bekasi Jalan Lagi Siang Ini

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

46 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya