Puluhan Aktivis Tolak Perdagangan Satwa Liar

Reporter

Editor

Rabu, 11 Februari 2004 11:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 70 aktivis Pro Fauna Indonesia berdemonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia. Para anggota Pro Fauna ini membentangkan spanduk besar ukuran 5x3 meter bertuliskan "Stop Perdagangan Satwa Langka dan Satwa Liar Lebih Indah di Alam", Rabu (11/2). "Unjuk rasa ini dilakukan karena keprihatinan kami akan makin meningkatnya perburuan satwa liar di Indonesia," kata Koordinator Pro Fauna Jakarta Hardi Baktiantoro. Dia juga menyatakan perburuan dan perdagangan satwa liar di Indonesia adalah yang terbesar di dunia. "Ini adalah yang legal, belum lagi tindakan ilegal yang dilakukan para pemburu gelap," kata Hardi. Dia meminta agar Departemen Kehutanan melakukan tindakan nyata untuk menekan perdagangan satwa langka dan menghimbau masyarakat agar tidak membeli satwa langka. Hasil pemantauan Pro Fauna Indonesia pada 2003 menunjukkan perdagangan satwa langka antar pulau di Indonesia masih bebas terjadi. Contohnya setiap minggu, ribuan ekor satwa yang dikirim dari Lampung, Sumatera, ke pulau Jawa lewat Pelabuhan Bakaehuni, seperti siamang (hylobates syndactilus), oa (hylobates sp), kukang (nycicebus coucang) dan elang yang diangkut dengan menggunakan bus umum dari Bandar Lampung menuju pasar burung di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Di pasar burung tersebut, satwa-satwa itu kemudian didistribusikan ke berbagai daerah seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menurut Hardi, pintu masuk pengiriman satwa langka bukan hanya dari Jakarta namun juga lewat Semarang dan Surabaya, dengan menggunakan jalur laut. Setiap bulannya diperkirakan antara 10-20 ekor orang utan yang (pongo pygmaeus) asal Kalimantan diselundupkan lewat pelabuhan laut Semarang dan didistribusikan ke Yogjakarta, Surabaya dan Bali.Anggota Pro Fauna di Gorontalo, Sulawesi, melaporkan penangkapan babi rusa, satwa endemik Sulawesi, juga masih marak. Penangkapan babi rusa sudah merambah di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Diperkirakan ada sekitar 10 ekor babi rusa yang dibantai tiap minggunya. Babi rusa yang ditangkap dengan cara dijerat kemudian dijual ke Manado untuk diambil dagingnya. "Jika pemerintah tidak benar-benar menangani perdagangan satwa liar ini maka hanya dalam waktu 5-10 tahun Indonesia akan kehilangan satwa-satwa langkanya," kata Hardi. Muhamad Fasabeni - Tempo News Room

Berita terkait

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

5 menit lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

15 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

18 menit lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

19 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

27 menit lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

28 menit lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

35 menit lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

47 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

48 menit lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

48 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Menpora Dito Ariotedjo menilai perjuangan wakil Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024 patut diapresiasi.

Baca Selengkapnya