TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar seribu buruh PT. Starwin Indonesia , Kamis (18/3), berunjuk rasa di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jakarta. Lantaran rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3700 buruh yang akan dilakukan perusahaan yang memproduksi sepatu Reebok itu, massa menuntut pesangon yang layak."Perusahaan hanya akan membayar uang jasa sebesar tiga kali gaji karyawan," kata Djoko, pengawas pabrik yang sudah 13 tahun bekerja di perusahaan sepatu yang berlokasi di Cikupa, Tangerang itu. Untuk itu, para buruh menuntut uang pesangon sesuai dengan Undang Undang yang berlaku. "Sudah 13 tahun bekerja, kok hanya diberi uang jasa tiga bulan gaji?" kata Djoko lagi. alam orasinya, Wakil Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT. Starwin, Suwondo meminta para buruh tetap berjuang untuk mendapatkan haknya. "Kita menolak PHK tanpa pesangon," katanya. Dirinya juga menggugat salah satu Direktur PT Starwin, Ananta Wahana yang sekarang menjadi calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Kalau mau memperjuangkan rakyat kecil, ia pasti tidak akan menelantarkan karyawan Starwin seperti ini. Seharusnya ia berada di tengah-tengah kita untuk memperjuangkan nasib karyawan," kata Suwondo lagi.Rencananya siang ini juga, perwakilan buruh itu akan bertemu dengan pihak manajemen yang akan diwakili pimpinan PT Starwin Indonesia, Mr.Chang Heong dan pihak Depnakertrans sendiri. Pertemuan itu juga akan dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Sidabutar yang saat ini juga berada di lokasi unjuk rasa. Saat menyampaikan orasi di depan para buruh, Sidabutar mengatakan, "tidak ada PHK tanpa pesangon. SPSI terus mendampingi karyawan Starwin untuk mendapatkan hak-haknya." Wahyudi - Tempo News Room