TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 45 perempuan pekerja seks kabur dari Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya, Jalan Tat Twam Asi Nomor 47, Komplek Depsos, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Panti, Emil Salamun, kejadian itu berlangsung Ahad pagi, 28 Juli 2012.

Pagi itu, pukul tiga dini hari, pihak panti baru saja menerima 9 orang pekerja seks yang terjaring razia di Tangerang. Kemudian, pukul 05.00, Emil dan para petugas beristirahat. Adapun para penghuni panti melakukan kerja bakti di halaman.

"Pas bangun pukul 06.45, saya lihat siswa kami yang biasanya rutin kerja bakti, lari ke pintu depan," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Senin, 30 Juli 2012. "Ada 30 orang memberi mereka jalan," Emil melanjutkan. Orang-orang itu mengendarai motor. "Semuanya memakai helm dan masker."

Emil meyakini aksi kabur tersebut sudah direncanakan. Sebab, hasil penelusuran sejauh ini, 30 orang itu diduga sudah bersiaga sejak pagi dengan sepeda motor di sekitar panti. "Pagi-pagi mereka sudah standby dekat pagar," katanya. "Pukul 06.30 sampai 06.45, mereka menerobos masuk."

Ketika akan menerobos masuk, dua orang dari mereka berpura-pura ingin membesuk. "Mereka tanya, ini jam besuk atau tidak. (Satpam) kami bilang, tidak bisa," ujar dia. Namun mereka kompak mendorong pintu gerbang hingga bengkok.

Alhasil, 45 warga binaan kabur. Emil menyebut, rata-rata warga panti yang kabur dijaring dari Bekasi dan Bogor. Mereka baru masuk panti tanggal 7 dan 12 Juli lalu. Seharusnya, mereka direhabilitasi selama enam bulan. Kamera CCTV di pagar panti sedang rusak, sehingga kejadian itu tidak terekam.

Namun, satu orang yang membantu kabur penghuni panti berhasil diamankan. "Ada satu yang ketinggalan," kata Emil. Dia bernama Wasim, pria 30 tahunan, warga Bekasi. Diduga dia adalah germo sejumlah perempuan yang terjaring di Bekasi.

Dari telepon genggam Wasim, Emil menemukan bukti pesan singkat dengan penghuni panti. "Mereka sudah kerja sama merencanakan ini," ucapnya. Wasim juga dikenal sebagai orang yang sering membesuk warga binaan.

Bukti lain adanya persiapan yakni beberapa warga binaan disinyalir sudah mengenakan pakaian ganda. "Di balik seragam panti, mereka sudah pakai baju lagi untuk kabur. Terlihat dari sejumlah seragam yang berceceran di rute jalan kabur mereka."

Para penghuni panti kabur dengan sepeda motor. Kasus ini sudah diserahkan ke Polsek Pasar Rebo untuk diproses lebih lanjut.

ATMI PERTIWI

Berita Terpopuler Lainnya
Legitnya Bisnis Konsultan Pilkada
Besarnya Biaya Survei Pilkada
Foke Ubah Gaya Kampanye
Ahok Diserang Akun @cinta8168
Dahlan Iskan Disindir Komnas HAM: Bisanya Urus Tol
Polisi Akhirnya Berani Stop FPI
Ma''ruf Amin Sarankan Pemilih Islam Coblos Foke