TEMPO Interaktif, Jakarta:Ribuan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memadati pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (16/5). Mereka menyampaikan pernyataan sikap atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh Amerika di berbagai belahan dunia. Selain mengibarkan panji-panji PKS dan sejumlah poster dan spanduk yang isinya mengutuk kebiadaban Amerika Serikat terhadap muslim dunia. Sejumlah kader PKS juga mengibarkan bendera Palestina. DI antara mereka juga terlihat poster-poster tentang pelecehan tentara Amerika di penjara Abu Ghuraib, Irak. Meski gerimis sempat mengguyur pelataran Tugu Proklamasi, namun ribuan kader PKS tetap bertahan di lokasi menyimak sejumlah rangkaian acara seperti orasi sjeumlah tokoh PKS yang hadir. Di antaranya Presiden PKS Hidayat Nur Wahid, Mantan Ketua Adhyaksa M. Daud, Fungsionaris Partai Bulan Bintang Ahmad Sumargono, Sutradara Chaerul Umam. Selain orasi mengutuk kebiadaban Amerika terhadap umat Muslim dan pelanggaran HAm di penjuru dunia, acara itu juga menampilkan sebuah drama dari kader PKS dan pembacaan Puisi Taufiq Ismail oleh Budayawan Chaerul Umam. Dalam pernyataan sikapnya, PKS mengutuk Amerika yang atas nama perang terhadap terorisme telah menghalalkan segala cara untuk melindungi kepentingan mereka. Dengan dalih terorisme, Amerika dan kronnya yelah mendorong, melindungi, bahkan melakukan tindakan pelanggaran HAM di belahan dunia seperti di Irak, Afganistan, Palestina, Guantanamo, bahkan Indonesia. Massa PKS juga mengutuk tindakan tentara Amerika dan pendukungnya terhadap para tawanan di Irak, Afganistan, dan Guantanamo. Terhadap berbagai perilaku itu, PKS mengatakan mengutuk tindakan penistaan dan penyiksaan para tahanan di penjara ABu Ghuraib dan penjara lain di Irak. Menuntut Amerika segera keluar dari Irak dan Afganistan. Mendesak PBB untuk mengambil alih situasi keamanan di Irak dan memberika kesempatan rakyat Irak menentukan nasibnya sendiri. Mereka juga meminta pemerintah RI mendesak Amerikamengekstradisi Umar Al Farouq dan Hambali agar dapat diadili di Indonesia karena keterangan dua orang itu sering dijadikan Amerika sebagai dasar penangkapan dan penahanan sejumlah aktivis Islam. Massa PKS juga mendesak agar Amerika segera mengekstradisi pimpinan kelompok Separatis Front kedaulatan Maluku dari Republik Maluku Selatan, Alex Manuputty menjalani hukuman di Indonesia. Serta menolak penempatan pasukan asing di wilaytah RI dengan dalih apapun. Ramidi Tempo News Room