TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menahan Jamaludin Kedoeboen, salah satu kuasa hukum John Kei, terdakwa kasus pembunuhan bos PT Sanex Steel. Kepala Unit I Resmob Polda Metro Jaya Komisaris Amran Tanjung mengatakan penahanan terhadap Jamaludin berjalan sudah hampir satu bulan.
"Dia kami tahan bersama dua pelaku lainnya, yaitu A dan D," kata Amran, Senin, 3 September 2012. Menurut Amran, tiga orang itu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengambilan paksa lahan milik Steven di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Amran menjelaskan, kasus ini bermula dari transaksi jual beli sebidang tanah antara Liva dan Steven. Steven sebagai pembeli telah melunasi seluruh pembayaran. Namun tanpa alasan jelas, Liva melalui kuasa hukumnya, Jamaludin, berencana menguasai lahan itu. Jamaludin memerintahkan A dan D untuk menguasai fisik lahan.
"Tidak terima dengan tindakan pelaku, Steven melapor ke polisi," kata Amran. Tersangka A dan D kemudian ditahan. Mereka terbukti merusak aset milik Steven. "Jamaludin ada di lokasi saat kejadian berlangsung."
Berdasarkan keterangan A dan D, polisi kemudian menangkap Jamaludin. Pemeriksaan terahadap A dan D saat ini sudah selesai dan berkas perkara diserahkan kepada kejaksaan. Para tersangka dijerat dengan Pasal 167, 170, dan 335 KUHP tentang memasuki halaman orang lain, pengerusakan barang, dan perbuatan tidak menyenangkan. Penyidik menyita barang bukti berupa surat kuasa, gembok, dan batu.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur
23 Januari 2024
Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat
21 Januari 2024
Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaKonflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa
7 Oktober 2023
Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.
Baca SelengkapnyaBentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan
5 September 2023
olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaSengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar
29 Agustus 2023
Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi
31 Juli 2023
Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.
Baca SelengkapnyaKronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan
27 Juni 2023
Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.
Baca SelengkapnyaWarga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah
27 Juni 2023
Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.
Baca Selengkapnya