TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menawarkan pemindahan SMAN 70, Bulungan, Jakarta Selatan. Taufik menyampaikannya kepada siswa saat memberi amanat upacara di Hari Kesaktian Pancasila, Senin, 1 Oktober 2012, di SMA tersebut.
"Apakah kalian mau SMA 70 Bulungan dipindahkan ke Kepulauan Seribu?" tanya dia di lapangan upacara. "Tidak!!" sekitar seribu siswa serentak berteriak. Belum puas, Taufik bertanya lagi. "Apakah kalian ingin pindah?" ujarnya. "Enggak," jawab siswa lagi. "Kita berharap SMA 70 tetap eksis di bumi Bulungan," ucap Taufik.
Dia menyebutkan, alumni SMA yang digabung, seperti SMAN 9 dan SMAN 11 menjadi SMAN 70, telah kehilangan sejarah. "Jangan sampai terjadi pada kalian."
Untuk itu, dia mengimbau para siswa agar tidak terprovokasi melakukan kekerasan yang pada akhirnya merugikan sekolah. "Supaya tidak dipindahkan, mari kita jaga sama-sama peran sekolah kita. Aturan harus kita indahkan bersama," kata Taufik dalam pidatonya.
Sebab, dia menilai ada pihak yang memang berniat menjerumuskan siswa. "Menjajah sekarang dalam bentuk lain. Bukan tidak mungkin pada usia seperti kalian yang sedang menunjukkan eksistensi diri, ada pihak yang menjerumuskan kalian. Jangan mudah tergoda. Kemarin sudah rugi Alawy yang punya potensi besar."
Taufik menantang para siswa untuk berkompetisi secara sehat. Misalnya dengan mengalahkan SMAN 6 secara akademik. "Kalahkan SMA 6 dengan prestasi kalian," ucapnya. Dia mengajak siswa untuk anti-kekerasan. "Say no to kekerasan, tawuran, geng, narkoba. Katakan tidak untuk merugikan orang lain," kata dia disambut tepuk tangan siswa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Senin lalu, 24 September 2012, sekitar pukul 12.15, terjadi tawuran antara siswa SMAN 70 dan SMAN 6 di bundaran Bulungan, Jakarta Selatan. Seorang siswa tewas bernama Alawy Yusianto Putra, 15 tahun, pelajar yang masih duduk di bangku kelas X SMAN 6. Alawy meninggal dunia karena mengalami luka bacok di bagian dada.
ATMI PERTIWI
Berita terpopuler lainnya:
Tokoh di Balik Penghentian Pemutaran Film G30S
Tiga Pesan Soeharto Kala G30S/PKI
Djoko Susilo Langgar Perintah, Ini Respons Kapolri
Ketika Ibu Nasution Melihat Keke
MA Tidak Akan Jawab Surat Djoko Susilo
Pengakuan Anwar Congo, Algojo di Masa PKI 1965
Untuk Tabok PKI, Tentara Pinjam Tangan Rakyat
Berita terkait
Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP
29 Mei 2022
Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.
Baca SelengkapnyaSatu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi
14 September 2018
Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.
Baca SelengkapnyaTawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan
8 September 2018
KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.
Baca SelengkapnyaTawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber
6 September 2018
Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama
6 September 2018
Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.
Baca Selengkapnya10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang
5 September 2018
Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu.
Baca SelengkapnyaPelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar
4 September 2018
Polisi bertindak tegas kepada pelajar-pelajar yang terlibat tawuran itu karena perilaku mereka cenderung sadistis.
Baca SelengkapnyaPelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras
4 September 2018
Pelajar-pelajar yang ditangkap mengakui telah menenggak minuman keras sebelum mereka tawuran dengan kelompok lawan.
Baca SelengkapnyaPolisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah
Baca SelengkapnyaTawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram
4 September 2018
Tawuran pelajar yang terjadi di depan Apartemen Belleza itu melibatkan lebih dari 50 remaja.
Baca Selengkapnya