TEMPO.CO, Jakarta -- Buyung Mardi, ayah tersangka Fitrah Rahmadani, datang ke SMAN 70, Senin, 1 Oktober 2012. Rambutnya lurus disisir ke belakang. Kulitnya cokelat gelap. Mengenakan kemeja cokelat garis-garis, pria paruh baya tersebut hanya tertunduk ketika dihadapkan pada mikrofon di halaman sekolah.
Air mata yang awalnya hanya menggenang di pelupuk mata, tidak berapa lama akhirnya tumpah. Seorang guru yang mendampingi Buyung mewakilinya berkata-kata. "Jangan sampai ada lagi orang tua yang harus memenuhi pemeriksaan seperti Pak Buyung," ujar guru perempuan itu. "Pak Buyung tidak bisa bilang apa-apa meski banyak hal menggumpal di hatinya."
Buyung kemudian menyeka air mata dengan tangannya. Dia kembali duduk bersama deretan guru dan orang tua murid yang hadir. Para guru bimbingan konseling tidak mengizinkan pewarta mendekati Buyung. Seusai acara, ia digiring ke ruang Bimbingan Konseling.
Di sela acara, kepada Tempo, Buyung sempat menyebutkan, dia tidak lagi tinggal di Bali. "Sudah dua tahun di sini," kata dia. Buyung mengaku tinggal di kawasan Bintaro. Dia mengaku datang ke SMAN 70 sendiri hari ini. "Masih lemas," ujar dia, mengenang kejadian yang menimpa putranya.
Fitrah Rahmadani adalah tersangka pembacok Alawy Yusianto Putra, 15 tahun, siswa SMAN 6 Bulungan. Ia dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara. Lalu Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Orang Meninggal Dunia dan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman 12 tahun penjara.
ATMI PERTIWI
Berita populer:
Tokoh di Balik Penghentian Pemutaran Film G30S
Untuk Tabok PKI, Tentara Pinjam Tangan Rakyat
Tiga Pesan Soeharto Kala G30S/PKI
Pengakuan Anwar Congo, Algojo di Masa PKI 1965
Ketika Ibu Nasution Melihat Keke
Jadi Ade Irma, Keke Tumbuan Kenyang Ledekan
Berita terkait
Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP
29 Mei 2022
Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.
Baca SelengkapnyaSatu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi
14 September 2018
Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.
Baca SelengkapnyaTawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan
8 September 2018
KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.
Baca SelengkapnyaTawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber
6 September 2018
Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama
6 September 2018
Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.
Baca Selengkapnya10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang
5 September 2018
Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu.
Baca SelengkapnyaPelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar
4 September 2018
Polisi bertindak tegas kepada pelajar-pelajar yang terlibat tawuran itu karena perilaku mereka cenderung sadistis.
Baca SelengkapnyaPelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras
4 September 2018
Pelajar-pelajar yang ditangkap mengakui telah menenggak minuman keras sebelum mereka tawuran dengan kelompok lawan.
Baca SelengkapnyaPolisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah
Baca SelengkapnyaTawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram
4 September 2018
Tawuran pelajar yang terjadi di depan Apartemen Belleza itu melibatkan lebih dari 50 remaja.
Baca Selengkapnya