Sofian Mulai Berubah Sejak Awal 2012

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 10 Oktober 2012 03:32 WIB

ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO , Depok: Terduga teroris yang dibekuk Datasement Khusus Anti Teror Mabes Polri di Depok, Achmad Sofian RS Alfatah, dikenal sebagai sosok pendiam. Namun, dalam diamnya itu Sofyan masih bisa berbaur dengan masyarakat untuk sekedar ngobrol.



Belakangan, mulai sekitar Januari 2012, Sofian mulai berubah. Sifat diamnya semakin bertambah dan malah sangat jarang berinteraksi dengan warga di sekitarnya.

"Mulai awal 2012, Pian (panggilan akrabnya) jarang kelihatan," kata Jelius Danil, 35 tahun, sepupu dari istri Sofian.

Sofian dibekuk oleh Densus 88 di rumahnya di Kampung Pulo Mangga, Gang Dukuh, Kelurahan Grogol RT 04 RW 03, Limo, Depok ketika dia sedang shalat Magrib, Senin, 8 Oktober 2012.

Sekitar 30 anggota Densus 88 berseragam lengkap dengan senjata membekuk Sofian dan langsung diboyong keluar dengan memakai sarung dan tangan diborgol. Sofian dibawa memakai mobil Avanza berwarna hitam milik tim Densus.

Sofian dan keluarga baru dua tahun tinggal di rumah itu. Pasalnya, setelah menikah dengan Sur, 26 tahun, pada 2005 mereka tinggal di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Dari Jakarta, mereka membawa seorang putra bernama Nazua, 6 tahun. "Mereka bangun rumah di sini, di atas tanah warisan untuk istrinya," ujar Jelius.

Pada tahun pertama tinggal di Limo, Sofian terlihat biasa saja, walaupun dia tidak banyak ngomong. Dia juga kadang berbicara dengan warga sekitar untuk berbaur. "Awalnya sering ngobrol. Kalau diam memang orangnya pendiam, tapi masih sering ajak saya ngobrol," kata Jelius.

Namun, memasuki 2012 Sofyan sudah jarang kelihatan. Dia seperti mengurung diri di dalam rumah. "Di dalam terus, jarang kelihatan," katanya. Atau pada waktu yang lain, Sofian juga sering keluar dan jarang pulang. Namun, tidak ada gelagat yang mencurigakan atas tindakannya. "Dia keluar katanya kerja. bisa dua minggu, sebulan, sampai dua bulan."

Menurut Jelius, baru beberapa hari ini Sofyan kelihatan lagi di rumahnya. Sebelum Hari Raya Idul Fitri, mereka ke rumah orang tua istrinya di Jakarta dan pulang tiga hari setelah Lebaran. Baru sepekan di rumah, Sofian menghilang lagi dan kemudian muncul tiga hari yang lalu. "Baru tiga hari dia kelihatan lagi di sini," katanya.

Jelius menambahkan, Sofian jarang mendapat kunjungan dari orang luar kampung. Tetapi pada Juni 2012, dirinya pernah melihat beberapa kali ada temannya yang datang antara pukul 23.00-24.00 WIB. "Pernah lihat temannya datang malam. Kadang dua, kadang empat orang," katanya.

Berbeda dengan suaminya, Sur sangatlah bersosialisasi dengan warga. Wanita yang memakai cadar itu membuka jualan kebutuhan sehari-hari di depan rumahnya, seperti snack, rokok, sabun, dan minyak tanah. Sur juga aktif mengikuti arisan bersama ibu-ibu di sekitar situ. "Sur kan memang orang asli sini," kata tetangganya, Darmanto, 47 tahun.

Menurut Darmanto, sekitar satu bulan yang lalu Sur mendapat arisan sebesar Rp 2 juta. Uang itu dipakainya untuk memperbaiki kondisi rumahnya yang belum rampung semuanya. "Uang itu langsung dipakai untuk plaster rumahnya," katanya.

Terlihat dari luar, ada tembok yang baru diplaster di bagian atas pintu samping rumah itu. Rumah itu memiliki panjang sekitar 12 meter dan lebar 6 meter. Keseluruhan temboknya belum dicat.

ILHAM TIRTA



Berita Terkait:
Sidang Perdana Teroris ''Hacker'' Digelar Hari Ini

Perakit Bom Solo Dikirim ke Jakarta

Abu Hamza Diekstradisi ke Amerika Serikat

Mahasiswa Dijadikan Target Pengkaderan Al Qaidah

Simpan Bahan Bom, Mahasiswa Diperiksa Polisi

Berita terkait

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

26 September 2019

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

12 Juni 2019

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.

Baca Selengkapnya