TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Polda Metro Jaya meringkus satu orang terduga teroris di wilayah Beji, Depok, Jawa Barat bernama Wiji Joko. Penangkapan dilakukan polisi pada Selasa pagi, 12 November 2019 atau satu hari sebelum kasus bom bunuh diri di Polrestabes Medan.
"Penangkapan dilakukan pada pukul 06.10 di SDIT Izzati," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya hari ini, Rabu, 13 November 2019.
Argo menerangkan, saat penangkapan, polisi juga menyita satu unit motor Honda Beat bernomor polisi B-6726-URQ.
Polisi menduga Wiji Joko sempat terlibat dengan jejaring teroris internasional. Dia disebut memiliki keahlian militer seperti membuat bom atau peledak dan merakit senjata.
Dia juga pernah menjadi pelatih di Moro Islamic Liberation Front (MILF) di Mindanao, di selatan Filipina. Argo mengatakan Wiji juga pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara pada periode 2012 - 2013, antara lain Thailand, Vietnam, Qatar, Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, dan Hongkong. Argo tak menjelaskan tujuan Wiji mengunjungi beberapa negara tersebut untuk tujuan terorisme atau bukan.
"Dia juga pernah ke Suriah tahun 2012 bersama Askari (Abu Askari, pimpinan jaringan teroris Jamaah Islamiah) dengan tujuan menjalin hubungan dengan FSA (Free Syirian Army)," ujar Argo.
Sampai saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan dan interograsi lebih lanjut terhadap Wiji. Belum diketahui apakah Wiji memiliki hubungan dengan aksi bom Medan yang terjadi pagi ini.