TEMPO.CO, Jakarta - Novi Amilia, model sampul bikini yang mengemudi dalam keadaan mabuk, menyampaikan permintaan maaf melalui kuasa hukumnya, Chris Sam Siwu, di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Senin 15 Oktober 2012.
Menurut Chris, Novi meminta maaf kepada korban secara khusus dan kepada masyarakat secara umum. "Novi merasa tindakannya ini bukan contoh yang patut ditiru. Ia merasa perlu minta maaf," Chris berujar.
Chris mengatakan Novi sudah memintanya untuk menemui dan mengumpulkan data korban. Sejak Senin kemarin, kondisi terakhir Novi sudah cukup baik. Ketika diperiksa polisi, Novi cukup lancar memberi keterangan untuk BAP. Sejatinya, Novi akan memberi keterangan resmi mengenai kejadian penabrakan tujuh korban saat ia mengendarai mobil pada Senin kemarin. Namun, karena perbedaan pandangan antara kuasa hukum, penyidik, dan pemeriksa di RS Polri, rencana konferensi pers itu dibatalkan.
Novi menabrak tujuh warga ketika mengendarai mobil Honda Jazz di Jalan Ketapang, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis, 11 Oktober 2012. Belakangan diketahui Novi menyetir dalam kondisi mabuk. Ia sempat menenggak minuman keras dan ekstasi sebelum membawa mobil. Ketika diamankan oleh petugas, ternyata Novi hanya mengenakan bra dan celana dalam. Novi juga diduga berada dalam keadaan depresi berat.
Menurut Chris, kandungan narkoba yang ditemukan di dalam hasil tes laboratorium berasal dari kejadian sepekan sebelum peristiwa tabrakan. Dia menegaskan saat terjadi kecelakaan Novi hanya di bawah pengaruh minuman keras, yaitu wiski Chivas Regal. Dia membantah model majalah pria dewasa ini menggunakan narkoba sebelum berkendara.
Apabila terbukti bersalah, Novi bisa dijerat dengan Pasal 111, 112 junto 127 Undang-Undang No.35/2009 tentang Narkortika. Ancaman hukumannya 4 tahun penjara. Ia juga bisa dikenai Pasal 311 Ayat 3 Undang-Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ancaman hukumannya pun 4 tahun penjara.