TEMPO.CO, Jakarta - Peluang bisnis sering muncul dari pengalaman sehari-hari. Salah satunya adalah Nusa Ramadhan, seorang pemuda berusia 22 tahun yang mendirikan Transjek, ojek berargo.
"Awalnya, Nusa pernah 'ditembak' tukang ojek mangkal," kata bagian pemasaran Transjek, Anindia Rahmawati, ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 15 November 2012. "Jaraknya dekat, tapi disuruh bayar mahal sekali."
Karena kepepet, Nusa terpaksa menyetujui tarif yang ditawarkan pengemudi ojek tadi. Dari peristiwa itu, Nusa berpikir untuk membuat usaha jasa transportasi yang memberi kepastian harga.
Bisnis ojek berargo ini muncul juga karena alasan kemacetan. "Motor dinilai lebih mudah menembus kemacetan," ujar Nindi. Bersama dengan rekannya, Riyandri Tjahjadi, pada April lalu, Nusa mendirikan Transjek yang mulai beroperasi 1 September.
Saat ini, Transjek memiliki 20 buah armada. Metode pemesanannya pun cukup mudah, tinggal telepon ke nomor 021-46295555 atau via pesan pendek di 081317484855. Transjek akan datang ke tempat pemesan.
Pada tahap awal, Transjek baru melayani penjemputan di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Rencananya, pekan depan, Transjek yang bermarkas di Jalan Profesor Joko Sutono SH Nomor 10, Jakarta Selatan, ini akan melayani wilayah Jakarta Barat.