TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan rumah di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, sampai saat ini, 19 November 2012, masih terendam air. Sebanyak 37 warga Kampung Pulo diungsikan ke lantai dua Masjid Attawabin di RT 12 RW 03, Kampung Melayu.
Dari delapan RW yang berada di Kampung pulo, dua RW tidak terendam banjir, yaitu RW 06 dan RW 08. Sedangkan enam RW lainnya yang terdiri dari 33 RT terkena banjir karena luapan Kali Ciliwung. Namun, RW 02 dan 03 yang paling parah terendam air, yakni hingga sedada orang dewasa.
Menurut Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, dari 1.067 kepala keluarga hanya 11 kepala keluarga yang diungsikan ke Masjid Attawabin. Sedangkan warga lainnya memilih bertahan di lantai dua rumahnya.
"Sebanyak 2.956 jiwa hanya 37 orang yang terpaksa mengungsi ke masjid karena rumahnya tidak berlantai dua," kata Bambang saat ditemui di lokasi banjir, Senin.
Menurut Bambang, warga yang memiliki rumah berlantai dua langsung mengungsi dan memindahkan barang-barangnya ke lantai dua rumahnya. "PMI dan Sudin Sosial DKI juga telah memberikan bantuan berupa 1.200 nasi bok untuk warga yang kebanjiran," ujar Bambang.
Bambang menjelaskan, luapan Kali Ciliwung mulai masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 22.00. Pada pukul 01.00 dinihari, yang merupakan puncaknya, luapan kali mencapai ketinggian sekitar 200 sentimeter.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.