Ini Kelemahan Ide Jokowi Soal Pembatasan Mobil
Kamis, 6 Desember 2012 14:00 WIB
TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO , Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tengah mewacanakan pembatasan pelat nomor ganjil genap kendaraan bermotor di jalan raya Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Apakah ini efektif? Ternyata Direktur Eksekutif Masyarakat Transportasi Indonesia , Pandit Pranggana, berpendapat solusi yang pas adalah menambah angkutan massal yang nyaman. Nah, kalau angkutan umum nyaman, masyarakat bisa tertarik untuk berpindah ke moda umum. "Untuk merealisasikannya memang membutuhkan tenaga ekstra, tetapi lebih efektif," katanya. Faktor lain kenapa pembatasan pelat ganjil genap ini tak efektif adalah seseorang bisa memiliki lebih dari satu kendaraan. "Bisa saja satunya genap yang lain ganjil," ujarnya. Sehingga perbandingan rasio kendaraan dengan kapasitas jalan tidak terlalu berpengaruh, tetap padat. Belum lagi soal pengawasan di lapangan. Kata Pandit, tentunya ini membutuhkan perhatian khusus dari kepolisian. Soalnya, merekalah yang bakal berperan besar untuk memastikan efektivitas program ini.SYAILENDRA Berita Lainnya: Agen Properti Amerika Serbu Pasar Indonesia BK DPR: Empat Anggota Dewan Langgar Etika Kate Hudson Belum Ingin Menikahi Bellamy Kasus Bupati Aceng, Warga Garut Terbelah Harga Tiket MRT Bisa Rp 19 Ribu? Ini Syaratnya
Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan
3 menit lalu
Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan
Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.
Baca Selengkapnya
Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja
21 menit lalu
Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja
Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.
Baca Selengkapnya
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
1 jam lalu
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca Selengkapnya
Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik
1 jam lalu
Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik
PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air
Baca Selengkapnya
Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
2 jam lalu
Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.
Baca Selengkapnya
Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo
3 jam lalu
Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo
Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
Baca Selengkapnya
Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?
4 jam lalu
Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?
Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?
Baca Selengkapnya
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan
19 jam lalu
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.
Baca Selengkapnya
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?
23 jam lalu
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?
Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.
Baca Selengkapnya
Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?
1 hari lalu
Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?
Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
1 jam lalu
13 jam lalu
15 jam lalu
15 jam lalu
17 jam lalu
17 jam lalu
19 jam lalu
20 jam lalu
22 jam lalu
1 hari lalu