Hatta Rajasa Siap Antar Anaknya ke Polisi  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Sabtu, 5 Januari 2013 16:58 WIB

Menko Perekonomian Hatta Rajasa didampingi tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina memberikan keterangan kondisi anaknya Muhammad Rasyid Amirullah Rajasa di RSPP, Jakarta, Sabtu (5/1). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dia sendiri yang akan mengantar anaknya, M. Rasyid Amirullah Rajasa, untuk diperiksa Polda Metro Jaya jika sembuh nanti.

"Nanti apabila dokter sudah mengatakan (Rasyid) siap, kapan pun, saya sendiri insya Allah yang akan mengantarkan putra kami," katanya kepada wartawan di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Sabtu, 5 Januari 2013.

Menurut tim dokter Rasyid di RSPP, Rasyid, 22 tahun, mengalami sakit fisik maupun psikis setelah kecelakaan BMW maut di Tol Jagorawi pada 1 Januari 2013. (baca:Pemeriksaan Sopir BMW Maut Tergantung Dokter)


Hatta menyebut dirinya sebagai warga negara yang patuh pada hukum. "Kami sadar sebagai warga negara taat hukum, patuh kepada hukum untuk mengikuti proses hukum," ujar besan Presiden SBY ini.(Baca:Kasus BMW Maut, Polda Kerahkan 14 Penyidik)

Dia menyadari publik menaruh perhatian kepada kecelakaan yang melibatkan putranya. "Kami menyadari masyarakat memberi perhatian tinggi terhadap musibah ini dan masyarakat ingin mengetahui perkembangan ini," katanya

Hatta Rajasa berharap putranya segera sembuh agar bisa diperiksa polisi. "Sebetulnya pada hari ini saya mengharapkan putra kami betul-betul pulih. Namun demikian, dokter masih belum mengizinkan pada hari ini," ujar Ketua Umum PAN ini.

Dokter mengatakan, selain muntah-muntah, Rasyid mengalami gangguan makan, sulit tidur, gelisah, gemetar, dan berkeringat tidak di seluruh badan, hanya beberapa bagian tertentu, yaitu tengkuk, tangan, dan punggung.

Celaka BMW Maut Anak Hatta terjadi setelah mobil jip BMW bernomor polisi B 272 HR, yang dikemudikan Rasyid, menabrak mobil Daihatsu Luxio berpelat nomor F 1622 CY yang dikemudikan Frans Sirait, 37 tahun. Kecelakaan maut itu terjadi pada 1 Januari 2013 di Kilometer 3.350 Tol Jagorawi, pukul 05.45 WIB. Akibatnya, dua penumpang Luxio meninggal dunia, yaitu Harun, 57 tahun, dan M. Raihan, 14 bulan.

ATMI PERTIWI

Berita terkait

Pascakecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ketahui 5 Perbedaan Bus Pariwisata dan Bus Reguler

14 jam lalu

Pascakecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ketahui 5 Perbedaan Bus Pariwisata dan Bus Reguler

Kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok masih jadi perhatian publik. Ketahui perbedaan bus pariwisata dan bus reguler.

Baca Selengkapnya

Dishub Sumut Perketat Aturan dan Adakan Sosialisasi Usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

15 jam lalu

Dishub Sumut Perketat Aturan dan Adakan Sosialisasi Usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana membuat Dishub Sumut ambil kebijakan perketat aturan hingga kemenhub akan terapkan aturan jangka pendek.

Baca Selengkapnya

Usai Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Muncul Pro dan Kontra Study Tour, Pj Gubernur Jabar Sampai Keluarkan Surat Edaran

1 hari lalu

Usai Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Muncul Pro dan Kontra Study Tour, Pj Gubernur Jabar Sampai Keluarkan Surat Edaran

Pro dan kontra soal study tour langsung mengemuka usai kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang beberapa waktu lalu. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

2 hari lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

3 hari lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi

3 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi

Pengusaha travel meminta pemerintah jangan menghentikan kegiatan study tour karena adanya kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

3 hari lalu

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya bakal menindaklanjuti usulan penerapan uji kir.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

3 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

3 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

3 hari lalu

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Doktes spesialis ortopedi RS Bhayangkara Brimob sebut kondisi korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat pertama ditangani.

Baca Selengkapnya