TEMPO.CO, Jakarta - Sejak banjir menerjang permukiman warga Cililitan, Jakarta Timur, Selasa kemarin, pukul 13.00, sarana kesehatan dari pemerintah belum kunjung tiba di lokasi bencana. Padahal keluhan warga sakit terus bertambah setiap saat. "Belum ada bantuan obat dan kesehatan, bantuan baru sekitar 100 nasi bungkus tadi malam," kata Ketua Rukun Warga 06 Kelurahan Cililitan, Agus Salim, saat ditemui di posko penanggulangan bencana, Rabu, 16 Januari 2013.
Menurut dia, ada tiga titik permukiman yang memiliki keluhan kesehatan terbanyak. Pertama, di blok Seruni Rukun Tetangga 001, ada sekitar 180 warga dari 66 keluarga mengeluh sesak napas, penyakit kulit akibat kutu air, dan penyakit saluran pencernaan. "Ada laporan warga yang sudah terkena diare," kata dia.
Kemudian di posisi kedua adalah warga RT 3 sebanyak 96 jiwa dari 28 keluarga, dan terakhir berasal dari warga RT 4 sebanyak 35 jiwa dari 10 keluarga. Namun, akibat minimnya sarana kesehatan, banyak warga yang melakukan pengobatan seadanya. "Kondisi dapur umum sudah siap, tapi bantuan pemerintah belum ada," kata dia. Banjir serupa menenggelamkan sejumlah kelurahan lain di Jakarta.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
57 hari lalu
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.