TEMPO.CO, Jakarta - Wajah Wirad, 27 tahun, bercucuran keringat. Warga Jalan Lodan, Ancol, Jakarta Utara, itu mengikat mesih generator set atau genset berkapasitas 2.000 watt di atas boncengan sepeda motrornya di tepi Jalan Hayam Wuruk, Glodok, Jakarta Barat, Sabtu, 19 Januari 2013.
"Buat listrik di rumah, sudah dua hari mati lampu," ujar Wirad kepada Tempo. Rumah Wirad bebas banjir, namun ia terkena imbas pemadaman listrik oleh PLN. Aktivitas hariannya terganggu selama tiga hari terakhir ini lantaran listrik tidak mengalir.
"Air juga enggak mengalir kalau listrik enggak ada," ucap dia. Walhasil, ia terpaksa merogoh kantongnya sebesar Rp 2,6 juta untuk membeli genset. Hal serupa dialami oleh Saiful, warga Cengkareng, Jakarta Barat, yang dalam dua hari terakhir listrik di rumahnya padam. Di depan sebuah toko elektronik ia terlihat sedang menarik tuas genset.
"Kalau saya mencari mesin yang bergaransi," kata Saiful. Untuk genset berkapasitas 1.500 watt, Saiful harus mengeluarkan uang sebesar Rp 2,3 juta. Ia mengaku tidak masalah menghabiskan uang tersebut, mengingat keberadaan listrik penting untuk aktivitas sehari-hari. "Soalnya enggak tahu banjir dan mati listrik sampai kapan," dia menambahkan.
Dari pengakuan Lena, pemilik toko De Best One, terjadi lonjakan yang signifikan dalam tiga hari terakhir. "Kemarin saya bisa jual 22 unit genset sehari. Biasanya cuma 3 sampai 4 unit," kata Lena. Imbasnya, ia bisa meraup omzet sebesar Rp 60-70 juta dalam sehari.
Umumnya konsumen membeli genset berkapasitas 1.500-2.000 watt yang dipakai untuk menerangi rumah. Kendati laku keras, Lena mengeluhkan stok mesin yang terbatas dan terhalang oleh banjir. "Sekarang kami lagi kekurangan stok malah," ujar Lena.
Begitu juga dengan Asep, pegawai di toko Prima Sarana Teknik. Menurut dia, banjir yang melanda Jakarta dalam tiga hari terakhir ini berimbas positif terhadap penjualan genset. Dalam sehari jumlah genset yang berhasil dijual berkisar 20-30 unit.
"Ada efeknya banjir dengan permintaan genset," kata Asep. Namun, dibandingkan banjir pada 2007, lanjut dia, jumlah penjualan genset terbilang kalah. Pada 2007, tokonya mengalami kenaikan penjualan sebesar 80 persen. "Kalau sekarang biasa saja karena banyak juga yang jual. Dulu (2007) orang yang beli ngantre," ucap dia.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
28 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
35 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
43 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
45 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
55 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
6 Maret 2024
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
5 Maret 2024
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
2 Maret 2024
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
1 Maret 2024
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca Selengkapnya