TEMPO.CO, Jakarta - Petaka datang tanpa isyarat di Plaza UOB. Irman, lelaki berusia 40 tahun itu, sedang memarkir mobil dengan girang di basement 1 Plaza UOB di Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis, 17 Januari lalu. Jam baru menunjuk angka 10.
Tiba-tiba terdengar teriakan histeris. "Ada air, ada aiiir….!" Air berwarna cokelat kehitaman bergemuruh, bergulung-gulung, menghantam tempat parkir seperti tsunami kecil. "Airnya deras sekali," kata Irman, mengenang petaka di Plaza UOB itu.
Sopir yang bekerja untuk Bank UOB itu langsung memacu mobilnya. Mobil yang dikendarainya berhasil menerobos air yang masuk dengan gemuruh. Ia lolos karena ketinggian air baru 25 sentimeter.
Menit-menit berikutnya, air berhembalang. Melumat. Melibas semua yang ada di lantai basement 1, 2, dan 3 . Tak terkecuali kantor-kantor di sana. Di basement 1 dan 2 terdapat sejumlah kantor, dari restoran, gereja, musala, hingga toko buku.
Adapun di basement 3 hanya terdapat tempat parkir mobil dan kantor pengelola parkir. Saat air masuk, sebenarnya ada peringatan. Tapi tak semua selamat. Air kelewat deras. Tiga orang teknisi terseret. Ironisnya, hilangnya tiga orang itu baru diketahui sehari kemudian.
Sudah 24 jam berlalu. Air masih menyesaki ruang-ruang basement. Dheni Suncoko, petugas evakuasi korban banjir dari Komando Distrik Militer Jakarta Pusat, nyaris putus harapan. Hanya ada gelap di sana.
Tim evakuasi sempat merusak lift untuk masuk ke basement. "Kami juga tidak bisa menyelam lama. Selain jarak pandang terganggu, oksigen pun terbatas. Hanya untuk 20 menit," kata Mat Kholis, rekan Dheni.
Mukjizat itu datang pagi-pagi, Sabtu dinihari. Saat itu, ruang antara air dan plafon basement sudah "terbuka" 40 sentimeter. Dheni, Mat Kholis, dan tiga rekannya menyelam menyusuri tiga basement. Mereka mencari dengan panduan petugas cleaning service yang selamat, Tri Santoso. Lelaki ini lolos dari cengkeraman "tsunami" karena mengapung dengan ban dalam mobil.
Dalam kegelapan, Dheni memanggil korban. Tiba-tiba Dheni tergetar saat sayup-sayup terdengar sahutan balasan yang pelan. "Oiii…," Dheni menirukan suara Tito Fitranto, salah seorang korban. Mereka menyelam menuju asal suara dan menemukan Tito bergantung lemas di pipa di basement 1.
Kepalanya menghadap kipas peniup udara. Dia masih hidup. Lebih dari 36 jam warga Kampung Bulak, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu bertahan di sana. Keluarganya histeris menyambut karyawan yang sudah empat tahun bekerja sebagai teknisi di UOB itu.
Semakin siang, air semakin surut. Hal itu memudahkan Dheni dan Mat Kholis menyelam. Sabtu pukul 06.00, mereka menemukan jenazah Abdul Haris Agus, 40 tahun, tak jauh dari lokasi ditemukannya Tito. Sembilan jam kemudian, korban terakhir, Herdian Eko, 27 tahun, warga Kelurahan Pasar Manggis, Setia Budi, ditemukan mengambang di basement 3.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI | ANTARA | BS
Berita terkait
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
38 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
45 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
47 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
58 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
5 Maret 2024
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
2 Maret 2024
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
1 Maret 2024
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca SelengkapnyaTop Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
1 Maret 2024
Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua
Baca SelengkapnyaBerenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam
29 Februari 2024
Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun
Baca Selengkapnya