TEMPO Interaktif, Bekasi: Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Bekasi periode 2004-2009, Senin (9/8), diwarnai aksi unjuk rasa oleh sedikitnya 200 mahasiswa. Mereka menggelar spanduk bertuliskan peringatan, bahwa gedung dewan bukanlah sarang maling. Mahasiswa yang tergabung dalam KAMI dan Badan Eksekutif Mahasiswa Bekasi berunjuk rasa di depan Gedung DPRD kota Bekasi, memanfaatkan momentum pergantian anggota dewan ini untuk menuntut perbaikan kinerja.Dalam aksi mereka, para mahasiswa memperagakan cara menyapu sampah jalanan. Sampah kertas yang disapu itu bertuliskan korupsi, kolusi, dan tender siluman. Mereka juga menyuarakan pembersihan anggota dewan yang masih bermasalah tapi tetap. Menurut koordinator lapangan BEM Bekasi, Sugeng Wiyono, anggota dewan yang saat ini sedang dilantik masih ada yang bermasalah. Oleh karena itu, mahasiswa mendesak agar anggota dewan bermasalah secara sukarela segera mundur daripada dipaksa mundur. Selain itu, mereka menuntut DPRD harus lebih tegas melakukan fungsinya sebagai pengontrol dan penyeimbang eksekutif (walikota) agar tidak melakukan penyimpangan kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan golongan. Mereka juga mendesak dilakukan audit kekayaan para anggota dewan. Sementara itu, di dalam gedung dewan, berlangsung pelantikan 40 anggota dewan. Sedikitnya 800 personil polisi ikut mengamankan lokasi gedung. Siswanto - Tempo News Room