Dituduh Malpraktek, Ini Pembelaan RS Fatmawati

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Jumat, 22 Februari 2013 19:50 WIB

Fatmawatihospital.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan membantah melakukan malpraktek atas pasien skoliosis, Sellywayn Carolina. "Rumah Sakit sangat sedih. Kami sudah berusaha maksimal tetapi dibilang malpraktek," kata Lia G. Patrakusuma, Direktur Medik dan Perawatan RS Fatmawati kepada Tempo, Jumat 22 Februari 2013.

Menurutnya, rangkaian pengobatan putri Darwin Lubis tersebut belum selesai. Gadis itu menderita skoliosis, kondisi tulang belakang miring ke samping. Dalam kasus Selly, hingga 60 derajat. Setelah menjalani operasi, kemiringannya jadi 25 derajat. "Itu sudah maksimal."

Pelurusan tulang melalui operasi dengan pemasangan pen di tulang punggung Selly pada 1 September 1999. Dia pulang dari rumah sakit dua pekan kemudian, 14 September. Seharusnya, Selly datang lagi ke RS pada 16 September tahun itu agar dokter bisa mengontrol kondisinya. "Tapi dia baru datang 20 April 2000."Lalu, dia diminta datang lagi pada 28 April. Namun kenyataannya Selly tidak muncul lagi.

Padahal, Selly perlu latihan agar dapat menyesuaikan diri dengan pen yang dipasang. "Kawat pen tidak bisa langsung lurus. Itu harus dengan fisioterapi berbulan-bulan sampai setahun. Tujuannya, untuk mengurangi nyeri punggung dan rasa tidak nyaman," kata Lia.

Dia mengakui, tulang punggung Selly yang miring tidak mungkin lurus sempurna seperti orang normal. Namun bukan berarti Selly kehilangan harapan hidup normal. "Selly bisa latihan bagaimana hidup dengan pen itu, melatih otot sekitar punggung agar seimbang," ujarnya.

Nah, pada 18 Februari 2005, pejabat RS Fatmawati dikejutkan dengan tuntutan Darwis melalui Polda Metro Jaya. Darwis menggugat pidana Prof. Broto dan dr. Lutfi yang mengoperasi Selly.

Mereka lalu mengacu pada hasil visum Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada 25 Mei 2005. Visum menyatakan, luka operasi baik. "Tindakan operasi yang dilakukan berupa pemasangan alat tidak menimbulkan gangguan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari," kata Al-Saqiq dari Komite Etik dan Hukum RS Fatmawati.

Karena itu, Polda Metro akhirnya mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan beromor: S.Tap/1361/VIII/2010/Ditreskrimum PMJ tertanggal 30 Agustus 2010. Rupanya, kasus belum tutup buku buat Darwis. Dia kembali mempermasalahkan ini tahun lalu. Pada 2012, Komisi Nasional HAM mencoba memediasi kedua pihak. Darwis menolak, meski Selly sempat diperiksa lagi oleh pihak rumah sakit.

Padahal, menurut Lia, rumah sakit sudah menawari bantuan kesehatan jika Selly masih memiliki keluhan kesehatan. "Sekarangpun kalau Selly perlu pengobatan akan kami bantu." katanya. Hasil pemeriksaan terakhir atas Selly menunjukkan, gadis yang kini berusia 29 tahun itu hanya perlu rehabilitasi.

Bagaimanapun, Saqiq mempersilakan Darwis mengajukan tuntutan. "Silakan saja, itu hak dia." ujar Saqiq. Adapun Lia menyayangkan sikap Darwis. Sebab, proses hukum yang panjang bisa berdampak buruk bagi kondisi psikologis Selly. Prof. Broto yang dituntut juga telah meninggal tahun lalu.

ATMI PERTIWI

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 jam lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

8 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

9 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

5 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

16 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

18 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

20 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

28 hari lalu

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

29 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

32 hari lalu

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.

Baca Selengkapnya